- BAKTI Komdigi membantah terlambat memulihkan akses internet pascabanjir Sumatra, mengklaim lebih cepat dari Starlink.
- Hingga 6 Desember 2025, BAKTI Komdigi telah memulihkan 413 dari 602 lokasi terdampak banjir di Sumatra.
- Satelit SATRIA-1, beroperasi sejak 2024, kini telah menghubungkan 30.017 titik layanan publik seluruh Indonesia.
Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Digital atau BAKTI Komdigi membantah kalau Pemerintah kalah cepat untuk memulihkan akses internet di wilayah terdampak banjir Sumatra.
Direktur Utama BAKTI Komdigi, Fadhilah Mathar mengklaim kalau Pemerintah melalui Kementerian Komdigi justru lebih cepat alih-alih kehadiran satelit Starlink milik Elon Musk yang banyak dipakai warga terdampak bencana Sumatra.
"Kita bukan terlambat, sebenarnya kita juga bahkan lebih cepat dibandingkan itu," katanya saat konferensi pers di Stasiun Bumi (Gateway) Satria-1 Satelit Nusantara Tiga, di Cikarang, Rabu (10/12/2025).
Perempuan yang akrab disapa Indah itu bercerita kalau BAKTI Komdigi sebelumnya justru lebih fokus memberikan akses konektivitas internet ketimbang sosialisasi terhadap program yang mereka lakukan.
Dicontohkan dia, BAKTI Komdigi sudah memulihkan 413 akses internet dari total 602 lokasi di wilayah Sumatra yang terdampak banjir per 6 Desember 2025.
Selain itu, BAKTI Komdigi juga menyediakan 18 titik lokasi untuk menyediakan akses internet darurat dari Satelit Republik Indonesia 1 atau Satria-1 di wilayah terdampak bencana Sumatra.
Menurut Indah, Satria 1 ini bisa menyediakan akses internet di seluruh Indonesia. Tak hanya untuk mengantisipasi blank spot karena bencana, satelit tersebut juga bisa menyediakan internet di wilayah 3T atau terdepan, terluar, tertinggal.
"Coverage-nya itu sudah melingkupi seluruh Indonesia sehingga bukan hanya kebencanaan ya, mungkin hal-hal lain yang memang memerlukan urgensi konektivitas, di wilayah-wilayah yang terestrial tidak mudah dijangkau," jelasnya.
Diketahui SATRIA-1 merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang menyediakan satelit berkapasitas 150 Gbps untuk memperkuat konektivitas digital, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T), serta lokasi prioritas layanan publik yang beroperasi sejak tahun 2024.
Baca Juga: BAKTI Komdigi Sukses Sediakan 30 Ribu Akses Internet Berkat Satelit Satria-1
Dengan total investasi sekitar Rp 6,42 triliun dan skema Build–Operate–Transfer (BOT), proyek ini dilaksanakan oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK), di mana sebagian wewenangnya didelegasikan kepada BAKTI Komdigi.
Hingga 7 Desember 2025, SATRIA-1 telah menghubungkan 30.017 titik layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk sekolah, puskesmas, fasilitas pemerintahan, dan titik pertahanan-keamanan dengan kecepatan internet hingga 10 Mbps per lokasi.
Selain itu, Infrastruktur pendukung proyek SATRIA 1 dilengkapi dengan 11 gateway yang tersebar di Batam, Pontianak, Banjarmasin, Cikarang, Manado, Ambon, Kupang, Manokwari, Timika, Jayapura, dan Tarakan, yang berfungsi sebagai penghubung utama antara satelit dan jaringan internet nasional.
Berita Terkait
-
BAKTI Komdigi Sukses Sediakan 30 Ribu Akses Internet Berkat Satelit Satria-1
-
Bencana Banjir Sumatra, BAKTI Komdigi Sediakan 18 Akses Internet dari Satelit Satria-1
-
Bareskrim Temukan Alat Berat dan Lahan Ilegal: Kasus Pembalakan Liar di Sumut Naik Penyidikan
-
Keluarga Jadi Korban Banjir Aceh, Faul Gayo Ceritakan Perjuangan Mereka
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Tutorial Membuat Grab dan Gojek Wrapped 2025, Tinggal Klik dan Langsung Bagikan
-
Render Motorola Edge 70 Ultra Beredar, Diprediksi Sertakan Stylus
-
BAKTI Komdigi Sukses Sediakan 30 Ribu Akses Internet Berkat Satelit Satria-1
-
Capcom Siapkan Game Baru dari Seri Mega Man, Devil May Cry, dan Ace Attorney
-
Hindari Kebocoran Data: Panduan Lengkap Memperbaiki HP Android yang Kena Hack
-
Bencana Banjir Sumatra, BAKTI Komdigi Sediakan 18 Akses Internet dari Satelit Satria-1
-
Assassin's Creed Black Flag Resynced Muncul di Situs Rating, Siap Diumumkan?
-
Indosat dan Nokia Hadirkan Program Literasi AI GenSi, Percepat Transformasi Digital Generasi Muda
-
Huawei Dorong Akselerasi Ekonomi Digital ASEAN Lewat Pelatihan Teknologi untuk 100 UKM
-
Spesifikasi Tecno Spark 40: HP Murah Mirip iPhone 17 Pro, Bodi Tipis