Suara.com - Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menghadirkan sejumlah saksi di persidangan kasus korupsi proyek KTP elektronik dengan terdakwa Setya Novanto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Bungur, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Dalam sidang kali ini, JPU KPK mendatangkan saksi dari sejumlah perusahaan money changer.
Direktur PT Mekarindo Abadi Sentosa, Neni mengaku menerima uang dari perusahaan Biomorf Mauritius. PT Mekarindo Abadi Sentosa merupakan salah satu perusahaan money changer.
"Ada jual beli valas kepada OEM?" jaksa Eva Yustisiana saat mengajukan pertanyaan kepada Neni.
Neni mengatakan uang tersebut berasal dari titipan money changer PT Raja Valuta yang diteruskan ke rekening atas nama PT OEM Investment.
PT Oem Investment merupakan perusahaan milik pengusaha Made Oka Masagung, yang merupakan rekan Novanto. PT Oem Investment menjadi perantara penerima uang Novanto.
"Ada. Money changer itu itu beli ke saya, minta tolong ke (transfer) ke Singapura, OEM," jawab Neni.
Eva pun kembali menanyakan money changer. Ia pun mengetahui bahwa money changer yang dimaksud yakni Raja Valuta.
"Money changer-nya apa?" kata Eva.
Baca Juga: Tetap Main Tenis Meja di Sel Tahanan, Setnov: Tak Bisa Berenang
"Saya tahunya Raja Valuta. Raja Valuta beli sama saya, saya jalani dari bank ke rekening mereka," tutur Neni.
JPU juga kembali menanyakan alasan Raja Valuta meminta money changernya untuk mentranser PT OEM Investment.
"Apa alasan Raja Valuta kirim ke OEM?" tanya Eva.
Neni menegaskan dirinya tak menanyakan hal tersebut lantaran merupakan urusan masing-masing perusahaan money changer.
"Kita kalau money changer minta (transfer) ke saya nggak tanya. Itu urusan dapur masing-masing kita disini hanya dagang," tandasnya.
Adapun transaksi PT Mekarindo Abadi Sentosa mentransfer ke rekening OEM Investment dengan total mencapai 1,4 juta dolar AS dengan dua tahap. Tahap pertama yakni 400 ribu dolar AS dan tahap kedua yakni sebesar 1 juta dolar AS.
Berita Terkait
-
Tetap Main Tenis Meja di Sel Tahanan, Setnov: Tak Bisa Berenang
-
Setya Novanto Nilai Bambang Soesatyo Pantas Pimpin DPR
-
Peradi Akan Periksa Etik Eks Pengacara Setnov Fredrich Yunadi
-
Tak Hanya Fredrich Yunadi, Ini 22 Pengacara yang Terseret Korupsi
-
Fredrich Yunadi dan Setya Novanto Kini Berada di Rutan yang Sama
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?