Suara.com - Marines Tahapary alias Renes, terpidana kasus narkoba yang telah divonis 5,10 tahun penjara sejak 2015 lalu kembali diadili majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon dalam perkara yang sama.
Ketua majelis hakim PN setempat, Rony Felix Wuisan didampingi Jimmy Wally dan Leo Sukarno membuka persidangan di Ambon, Maluku, Senin (15/1/2018), dengan agenda mendengarkan pembacaan tuntutan JPU Kejati Maluku, Ester Wattimury dan dilanutjakan dengan pemeriksaan saksi.
JPU dalam dakwaannya menjerat terdakwa melanggar pasal 112 dan 114 juncto pasal 127 Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Karena terdakwa telah menerima transfer dana dari orang lain bernama Petra Tahapary sebesar Rp1,5 juta untuk bebeli satu paket sabu-sabu ukuran kecil.
Saksi Lucky Kirioman dari BNN Provinsi Maluku yang dihadirkan JPU menjelaskan, awalnya yang ditangkap adalah Petra Tahapary (dalam BAP terpisah) ketika mengunjungi terdakwa di Lembaga Pemasyarakatan Nania Ambon.
"Ketika diciduk, kami langsung menanyakan barang buktinya dan Petra mengeluarkan satu paket sabu dari saku celannya dan barang tersebut didapat dari seseorang melalui terdakwa Renes," jelas saksi.
Dari pengembangan penyidikan baru terungkap kalau saksi Petra memesan sabu-sabu dari terdakwa melalui komunikasi menggunakan telepon genggam.
"Mesk pun dalama penjara, terdakwa masih bisa memenuhi pesanan sabu-sabu karena dia menghubungi orang lain bernama Gerits Tomatala yang diduga sebaqgai bandar," akui saksi.
Transksi seperti ini sudah dilakukan terdakwa selaku kurir antara dua sampai tiga kali dari dalam penjara, nantinya anak buah Gerits yang mengantarkan sabu-sabu kepada pemesan.
Baca Juga: Polisi Kebut Pemberkasan Kasus Narkoba Jennifer Dunn
Majelis hakim dalam persidangan juga mengaku heran dengan hasil pemeriksaan urin terdakwa yang positif menggunakan sabu-sabu.
"Bagaimana bisa yang bersangkutan berada di dalam penjara tetapi masih bisa menggunakan sabu-sabu dan hasil tes urin positif," kata majelis hakim.
Karena umumnya kasus seperti ini lebih banyak terjadi di daerah lain dan jarang terjadi di Lapas Ambon. (Antara)
Berita Terkait
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Raffi Ahmad Diisukan Jadi Menpora, Ingat Lagi Jejak Digitalnya Tersandung Kasus Narkoba
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!