Suara.com - Politikus Senior Partai Golkar Agung Laksono tak bersedia menjadi saksi meringankan untuk mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi. Yunadi jadi tersaksa kasus menghalang-halangi penyelidikan korupsi e-KTP Setnov.
Agung mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam kasus yang diduga merekayasa kecelakaan dan hasil pemeriksaan medis Novanto tersebut.
"Di dalam saya menyataakn saya tidak bersedia menjadi saksi yang menguntungkan bagi saudara Fredrich Yunadi. Saya sudah tak ingin melibatkan diri dalam perkara perkara ini," kata Agung saat keluar dari gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2018).
Ketua Dewan Pakar Partai yang dipimpin Airlangga tersebut mengaku kedatangannya ke KPK hanya ingin menghormati panggilan KPK. Dia mengaku sejatinya akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk kasus menghalangi penyidikan.
"Saya datang karena saya menghargai lembaga KPK, ini lembaga penegak hukum yang saya hormati, maka saya datang," katanya.
Alasan mantan Ketua Umum Golkar Munas Ancol tersebut juga tidak memberikan keterangan adalah karena tidak mengenal Fredrich Yunadi. Agung mengatakan dia mengenal Fredrich dari media dan malam saat bertemu di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
"Saya tidak mengenal beliau, saya baru kenal itu malam itu saja ketika saya menjenguk Pak Setya Novanto, Pak Setya Novanto saat itu adalah ketua DPR, Ketum DPP Partai Golkar. Saya juga kenal baik beliau bertahun tahun. Ketika beliau kami mendengar beliau mengalami kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke rumah sakit, tergerak untuk membesuk beliau," katanya.
Agung mengatakan tidak ada kaitannya kasus Fredrich dengan dirinya yang ikut menjenguk Novanto. Sebab, hal yang sama juga dia lakukan saat Politikus Golkar lainnya, Ade Komarudin masuk rumah sakit.
"Seperti halnya kemarin ketika saya besuk Pak Ade Komarudin, saya kira sebagai tindakan manusiawi yang seperti itu," kata Agung.
Baca Juga: KPK Periksa Agung Laksono soal Dugaan Rekayasa Sakit Setnov
Berita Terkait
-
Setnov Klaim Penambahan Kuota Menteri Golkar Sudah Direncanakan
-
KPK Periksa Agung Laksono soal Dugaan Rekayasa Sakit Setnov
-
Setnov Berterimakasih Jokowi Angkat Idrus Marham Jadi Mensos
-
Siang Ini, Fredrich Yunadi Ajukan Gugatan Praperadilan
-
Lawan KPK, Fredrich Yunadi Daftarkan Gugatan Praperadilan Besok
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang