Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/1/2018). [Suara.com/Dian Rosmala]
Ketua DPR Bambang Soesatyo menggalang dana dari anggota DPR untuk membantu masalah gizi buruk dan campak di Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Bambang berharap dukungan DPR untuk menangani malnutrisi dan campak di daerah itu berhasil.
"Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan baik," ujar Bambang di DPR, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Bambang sudah bertemu Menteri Sosial Idrus Marham untuk membicarakan permasalahan itu.
"Kemudian sudah komunikasi juga dengan aparat keamanan yang kini beralih profesi sementara di sana," kata Bambang.
DPR berfokus pada tiga hal yang disebut Bambang sebagai salam tiga jari: sembako, perumahan, dan lapangan kerja.
"Apakah problem, karena makanan atau gizi mereka yang buruk akibat adanya kekurangan masukan barang dan kebutuhan pokok, ini juga yang sedang kita telusuri," kata Bambang.
Dia menegaskan dirinya akan memulai penggalangan dana tersebut dengan menyerahkan gajinya sebagai Ketua DPR untuk kasus gizi buruk dan campak di Asmat.
"Saya punya waktu 18 bulan menyerahkan seluruh gaji, namun siapa yang menampungnya. Saya pernah lakukan dengan menyumbang gaji saya selama setahun kepada Polisi yang menjadi pemulung di Jawa Timur," ujarnya.
Bambang dan Idrus mencari format dalam penggalangan solidaritas.
Menurut dia dalam kasus gizi buruk dan campak di Asmat, jangan terlalu banyak berdebat, namun perlu langkah strategis mengatasinya
"Jangan hanya terlalu berdebat pada pasal-pasal, sekali-kali melihat pada kesusahan. Apabila tidak sempat ke sana, kirimkan saja sumbangannya," ujar Bambang.
Sebelumnya, Idrus Marham memastikan kasus gizi buruk dan campak di Agats tertangani dengan baik dan telah ada tim terpadu yang bekerja menangani para korban tersebut.
Bambang berharap dukungan DPR untuk menangani malnutrisi dan campak di daerah itu berhasil.
"Mudah-mudahan ini bisa terlaksana dengan baik," ujar Bambang di DPR, Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Bambang sudah bertemu Menteri Sosial Idrus Marham untuk membicarakan permasalahan itu.
"Kemudian sudah komunikasi juga dengan aparat keamanan yang kini beralih profesi sementara di sana," kata Bambang.
DPR berfokus pada tiga hal yang disebut Bambang sebagai salam tiga jari: sembako, perumahan, dan lapangan kerja.
"Apakah problem, karena makanan atau gizi mereka yang buruk akibat adanya kekurangan masukan barang dan kebutuhan pokok, ini juga yang sedang kita telusuri," kata Bambang.
Dia menegaskan dirinya akan memulai penggalangan dana tersebut dengan menyerahkan gajinya sebagai Ketua DPR untuk kasus gizi buruk dan campak di Asmat.
"Saya punya waktu 18 bulan menyerahkan seluruh gaji, namun siapa yang menampungnya. Saya pernah lakukan dengan menyumbang gaji saya selama setahun kepada Polisi yang menjadi pemulung di Jawa Timur," ujarnya.
Bambang dan Idrus mencari format dalam penggalangan solidaritas.
Menurut dia dalam kasus gizi buruk dan campak di Asmat, jangan terlalu banyak berdebat, namun perlu langkah strategis mengatasinya
"Jangan hanya terlalu berdebat pada pasal-pasal, sekali-kali melihat pada kesusahan. Apabila tidak sempat ke sana, kirimkan saja sumbangannya," ujar Bambang.
Sebelumnya, Idrus Marham memastikan kasus gizi buruk dan campak di Agats tertangani dengan baik dan telah ada tim terpadu yang bekerja menangani para korban tersebut.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan