Suara.com - Menteri Sosial Idrus Marham akan meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (24/1/2018).
Mensos akan ke lokasi yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Kecamatan Cilograng. Rencananya akan didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Mensos beserta rombongan berangkat dari Jakarta sekitar pukul 06.30 WIB dan diperkirakan tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya Kementerian Sosial bergerak cepat mendistribusikan bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Kabupaten Lebak, Banten, yang terjadi pada Selasa (23/1/2018).
"Sesaat setelah gempa mengguncang, kami segera terjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk ikut menyisir dampak gempa bersama Dinas Sosial Provinsi Banten," kata Menteri Sosial Idrus Marham.
Bantuan logistik difokuskan kepada 92 kepala keluarga yang mengalami kerusakan rumah berat dan mengungsi di rumah tetangga dan keluarga.
Adapun jenis bantuan yang diberikan antara lain, beras sebanyak 1.000 Kilogram, 100 lembar selimut, 120 lembar matras, 240 paket lauk pauk, dan 30 paket foodware. Nilai bantuan yang telah disalurkan sebesar Rp 50,5 juta.
Idrus mengatakan, tim dari Kementerian Sosial juga telah diterjunkan untuk melakukan pendampingan dan assesment kebutuhan para pengungsi.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 6,1 SR mengguncang Jakarta dan sekitarnya yang berpusat di Lebak, Banten, Selasa pukul 13.34 WIB. Lokasi gempa terletak di koordinat 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur atau tepatnya di 81 kilometer arah barat Lebak.
Baca Juga: Setelah Banten dan Jakarta, Maluku Diguncang Gempa 4,9 SR
Akibat bencana tersebut, sebanyak 129 rumah rusak di 10 Kecamatan yakni Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong, Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara, dan Rinten. Di Kabupaten Bogor, sebanyak 13 unit rumah mengalami kerusakan yang berlokasi di Kelurahan Tari Kolot, Pekancilan, dan Kuta. (Antara)
Berita Terkait
-
Setelah Banten dan Jakarta, Maluku Diguncang Gempa 4,9 SR
-
Cerita Pengunjung Pasar Tanah Abang yang Kena Gempa
-
Viral, Lelaki Pakai Handuk di Jalanan saat Gempa Goyang Jakarta
-
BMKG: Surat Soal Gelombang Tinggi dan Gempa Susulan Cuma Hoax
-
Gempa 6,1SR, Para Pekerja di Jalan Sudirman Berhamburan ke Jalan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi