Suara.com - Sebanyak 86 pasien anak gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dan beberapa gereja di kabupaten tersebut.
Yusuf Wona, salah satu anggota tim kesehatan KLB Asmat yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengatakan total jumlah pasien gizi buruk dan campak yang masih dirawat di rumah sakit setempat dan digereja berjumlah 86 orang.
Dari jumlah itu, menurut dia, hingga kini RSUD Asmat masih merawat sebanyak 36 pasien gizi buruk dan campak.
Dia merincikan, dari 36 pasien itu, sebanyak 29 pasien anak sementara masih mendapat perawatan dan pengobatan di bangsal.
"Sedangkan, tujuh pasien gizi buruk dan campak masih dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD)," kata Yusuf.
Hingga Rabu (24/1/2018) ini tidak ada penambahan pasien baru yang masuk ke RSUD Asmat, karena rumah sakit tersebut sudah tidak cukup menampung pasien gizi buruk yang dirujuk.
Sebanyak 50 pasien anak gizi buruk dan campak yang hendak dirujuk ke RSUD Asmat terpaksa ditampung dan dirawat di Gereja.
"Mereka ditampung di Aula Gereja baik di gereja Katolik maupun di gereja lainnya yang ada di Asmat," tambah dia. (Antara)
Baca Juga: Gizi Buruk Asmat, Fahri: Ini Tragedi Pengelolaan Negara
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun