Persaudaraan Alumni 212 yang sebelumnya bernama Presidium Alumni 212 menyampaikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka memasuki tahun 2018, yang disebut-sebut sebagai tahun politik karena adanya gelaran pemilihan kepala daerah serentak. Ketiga hal tersebut diputuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) pertama para Ulama, Tokoh Islam dan Aktivis 212 di Bogor, Jawa Barat, dari tanggal 25-27 Januari 2018.
"Pertama, jangan pernah kita menjual atau menggadaikan agama dengan apapun yang bersifat keduniaan,” kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2018).
Lebih lanjut Slamet mengatakan hal kedua yang dinilai penting adalah agar tidak terbuai terlalu lama dengan gerakan anti Islam. Menurutnya, gerakan tersebut dapat menyesatkan.
"Jangan terbuai terlalu lama dengan tabuhan gendang dan irama kaum Islamophobia yang sesat dan menyesatkan ke jalan kesesatan," katanya.
Oleh karena itu dia berharap agar semua pihak yang selama ini bertikai untuk segera berdamai. Dia meminta agar para tokoh agama, khususnya Islam bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini.
"Ketiga, segera berhenti bertikai ke dalam. Ulama dan tokoh-tokoh Islam di berbagai bidang kehidupan harus duduk bersama," kata Slamet.
Diketahui, Munas pertama di Bogor tidak hanya menghasilkan pergantian nama tapi juga menetapkan waktu kepulangan pentolan Front Pembela Islam Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia. Berdasarkan keputusan Munas, Rizieq akan pulang pada tanggal 21 Februari 2018 mendatang.
Berita Terkait
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
-
Ormas PWI LS Viral Usai Bentrok dengan FPI, Ini 7 Fakta yang Jarang Diungkap
-
Mengenal Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati di Balik Perlawanan Terhadap FPI
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO