Idrus Marham. [Suara.com/Dian Rosmala]
Menteri Sosial Idrus Marham sudah membentuk tim penanggulangan tanggap darurat untuk membantu menangani gizi buruk dan wabah campak yang menimpa anak-anak dan masyarakat Suku Asmat, Papua.
"Timnya sangat terpadu, itu antara TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Kemendagri dan tentu Kemensos dan seluruh elemen masyarakat," kata Idrus di DPR, Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Menurut politikus Partai Golkar untuk tahap pertama tim melakukan pembersihan sejumla sungai yang ada di Kabupaten Asmat.
Selain itu, tim juga mendata warga yang membutuhkan pertolongan pertama, baik akibat kekurangan gizi maupuan terserang wabah campak. Namun, tidak semua yang terindikasi ditangani di Rumah Sakit lantaran kapasitas Rumah Sakit yang tidak memadai.
"Karena tidak tertampung, makanya ditangani di aula gereja," ujar Idrus.
Selain itu, Kemensos juga sudah memberikan bantuan sembako dan jenis makanan lainnya.
"Sehingga dengan demikian kami dapat pastikan sesuai dengan instruksi presiden, jangan sampai ada yang tidak terlayani dan kami pastikan bahwa dalam rangka tanggap darurat ini suah diatasi dengan sedemikian rupa," kata Idrus.
Dana Otonomi Khusus Papua
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan dana Otonomi Khusus yang diberikan kepada Papua sangat besar. Mestinya dana itu mampu memenuhi kecukupan gizi di Papua.
"Terkait dana Otsus, lumayan besar sebetulnya. Hampir Rp5,5 Triliun ditambah dari infrastuktur Rp2,4 Triliun. Ini sebenernya dana yang sangat besar bagi Papua," tutur Bambang.
Namun, lanjut politikus Partai Golkar, besarnya dana otonimi khusus yang diterima Papua tidak diimbangi dengan kemajuan di Papua, khususnya terkait kesejahteraan dan kesehatan di Papua.
"Itu kita minta ke Komisi II DPR dan Kemendagri dan pihak-pihak terkait untuk terus melakukan pengkajian serta langkah-langkah konkrit perbaikan, baik ekonomi, pendidikan maupun kesehatan di Papua dengan dana Otsus yang besar itu," kata Bambang.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun