Suara.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya yang berani berkunjung ke Afghanistan di tengah situasi konflik di sana, Senin (29/1/2018) lalu. Padahal dua hari sebelumnya di Kabul terjadi ledakan bom bunuh diri yang menewaskan korban mencapai 103 orang.
"Ya, wong memang sudah direncanakan. Itu kan satu kawasan, Asia Selatan. Karena kita harus mengerti ya," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (31/1/2018).
Dia menjelaskan, lawatannya ke Afghanistan merupakan kunjungan balasan dari Presiden Ashraf Ghani yang telah berkunjung ke Indonesia beberapa waktu silam. Sebelumnya juga telah datang ke Indonesia Ibu Negara Afghanistan dan sejumlah ulama besar Afghanistan.
"Jadi kalau kita ke sana, kita ingin kunjungan balik. Nanti akan ditindaklanjuti Pak Wapres Jusuf Kalla pada Februari," ujar dia.
Pemerintah Afghanistan meminta bantuan Indonesia agar dapat membangun perdamaian di sana. Sebab sampai saat ini konflik, perang saudara masih terjadi di Afghanistan.
Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia bersedia terlibat dalam menciptakan perdamaian di Afghanistan sebagai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
"Dari sana menginginkan kita bisa memediasi. Itu ya kewajiban kita untuk ikut menjaga perdamaian dunia, dan itu diamanatkan oleh konstitusi," kata dia.
Sementara itu, kunjungan Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan di Kabul, Afghanistan, terbilang singkat, tidak kurang dari 6 jam. Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada hari Senin 29 Januari 2018, rombongan tiba di Kabul, Afghanistan pada pukul 11.40 WS (waktu setempat) atau 14.10 WIB dan meninggalkan Kabul pada pukul 17.25 WS atau 20.05 WIB.
Dari bandara internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bergerak menembus salju dan angin dingin sepanjang jalan menuju Istana Presiden Agr yang ditempuh selama 10 menit.
Baca Juga: Ini Penjelasan Jokowi Soal Jadi Imam Presiden Afghanistan
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?