Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dikabarkan memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada warga Badui Luar yang telah menjadi mualaf. Mualaf yang dimaksud di sini adalah sebutan untuk orang yang baru memeluk agama Islam.
Kabar ini mencuat setelah beredar foto yang memperlihatkan beberapa pegawai PLN dengan spanduk bertuliskan "Pemberian Bantuan Listrik Gratis untuk Mualaf Baduy" yang beredar di sosial media.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan, bantuan pemasangan listrik untuk masyarakat Badui Luar bukanlah bagian dari Program Listrik Desa.
Made menjelaskan, bantuan pemasangan sambungan listrik gratis bagi 15 rumah warga Badui Luar pada 31 Januari 2018 itu merupakan bentuk dukungan untuk program sosial Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN.
Dikatakan Made, YBM PLN memberikan bantuan kegiatan sosial kepada Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin untuk disalurkan kepada para mualaf warga Badui Luar.
YBM sendiri merupakan lembaga zakat yang mengumpulkan dan mengelola zakat dari penghasilan pegawai muslim PLN. Dana tersebut salah satunya harus disalurkan kepada golongan penerima zakat, yakni mualaf. Adapun program YBM pada saat itu adalah memberikan bantuan bibit pepaya California.
"Untuk mendukung program tersebut, juga diberikan bantuan pemenuhan infrastruktur dasar berupa pemasangan sambungan gratis bagi 15 rumah warga," kata Made, Sabtu (3/2/2018).
Made menegaskan, bila ada kegiatan sosial keagamaan yang dilakukan oleh PLN, maka bukan hanya dilakukan oleh kaum muslim saja. Melainkan, kegiatan juga melibatkan pemeluk agama lain, seperti Katolik, Kristen, Hindu dan Budha. Hal tersebut tak terlepas dari unsur negara melindungi kegiatan atas keberagaman agama di Indonesia.
"PLN tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh warga Indonesia, dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!