Suara.com - Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Deniarto Suhartono mengungkapkan sejumlah perusahaan yang kepemilikan saham mayoritasnya dimiliki oleh keluarga Setya Novanto.
"Pada BAP No 7 saudara menyebutkan bahwa pada sekitar Juni 2008 Heru Taher kembali melakukan perubahan dengan memasukkan saya Deniharto sebear 10 persen dan memasukkan Deisti Astriani Tagor istri Setya Novanto sebagai komsaris dengan pemilik saham 50 persen, Reza Herwindo yang saya kenal sebagai anak Setya Novanto kepemilikan saham 30 persen tanpa menjadi pengurus sehingga keluarga Setnov jadi pemilik di PT Mondialindo Graha Perdana, apa ini benar?" tanya jaksa penuntut umum KPK Eva Yustisiana di gedung pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis.
"Iya, tapi itu semua yang mengurus staf Pak Heru," jawab Deniarto Suhartono yang dihadirkan sebagai saksi. Deniarto menjadi saksi untuk terdakwa Setya Novanto dalam sidang kasus dugaan pengadaan KTP-Elektronik.
Namun pada September 2011, kepemilikan keluarga Setno yaitu Deisti dan Reza beralih ke Cyprus Antonia Tatali sebesar 80 persen namun Cyprus tidak aktif dan tidak mengurus Mondialindo dan menyerahkan ke saya. PT Mondialindo merupakan pemegang saham mayoritas yaitu 42,5 persen dari PT Murakabi Sejahtera, salah satu perusahaan peserta proyek KTP-E.
Atas kesaksian Deniarto itu, Setya Novanto membantahnya.
"Mengenai PT Murakabi, kalau tak salah dengar bahwa perusahaan itu milik keluarga Novanto. Bapak tahu dari mana? Kalau kita melihat saham Murakabi, 42,5 persen milik Mondialindo, sebagai saham mayoritas yang dimiliki keluarga saya, itu di 2007, apakah di 2007 itu keluarga saya sudah masuk ke PT Murakabi?" tanya Setya Novanto.
"Belum," jawab Deniarto.
Selanjutnya, Deniarto juga mengungkapkan soal penjualan kanto lantai 27 Menara Imperium yang tadinya merupakan kantor PT Murakabi Sejahtera. Kantor itu dijual ke PT Inti Anugerah Kapitalindo yang dimiliki Hairiansyah. Kantor dijual pada 2014 seharga Rp5 miliar. Saat menandatangani akta jual beli, Hairiansyah mengatakan bertemu dengan Setya Novanto.
"Kalau pembeli pernah tanya ke saya, itu pemiliknya Pak Nov, uang masuk untuk setoran modal dari PT Graha Mardika Sejahtera, saham PT Graha Mardika Sejahtera itu 85 persen milik anak pak Novanto," ungka Deniarto.
Saat masih beroperasi, PT Murakabi Sejahtera juga hanya punya 2 karyawan aktif dan tidak punya aset namun jadi kepala konsorsium sebagai perusahaan pendamping tender KTP-E.
"Saya lihatnya cuma pegawai 2 orang, yang lain saya, Cyprus dan Irvanto," ungkap Deniarto.
Irvanto adalah keponakan Setnov. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!