Suara.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto membantah pernyataan bekas pengacaranya Fredrich Yunadi. Fredrich mengatakan penyidik KPK menekan Novanto agar mencabut surat kuasa Fredrich sebagai pengacaranya.
"Nggak (ditekan), saya sendiri yang cabut," kata Novanto di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).
Fredrich didakwa oleh jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menghalangi proses penyidikan terkait kasus e-KTP. Fredrich merekayasa hasil pemeriksaan medis Novanto usai kecelakaan mobil yang menabrak tiang listrik.
Tujuannya agar Novanto menjalani rawat inap sehingga tidak bisa diperiksa penyidik KPK.
"Tadi saya sudah mendengarkan dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum. Saya sudah menjelaskan apa yang di dakwaan, itu palsu dan direkayasa dan terang-terangan memalsukan," katanya.
Dia pun akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi pada sidang selanjutnya. Dia pun menjelaskan kronologi surat kuasanya dicabut oleh Novanto.
"Yang perlu harus tahu di sini. Bapak Setya Novanto dipaksa oleh penyidik mencabut 12 surat kuasa saya yang beliau pernah berikan ke saya. Meskipun dalam hal ini surat laporan polisi yang di mana Agus Raharjo dan Saut Situmorang yang diduga melakukan tindak pidana itu semuanya sedang berjalan. Tapi mereka dengan berbagai upaya memaksa Pak Setya Novanto mencabut kuasa saya. Saya bilang itu hak dari Pak Setya Novanto mau mencabut atau tidak," kata Fredrich.
Berita Terkait
-
Tak Punya Aset, Perusahaan Setnov Ngotot Ikut Proyek e-KTP
-
Fredrich Yunadi Akhirnya Setop Upaya Praperadilan Melawan KPK
-
Ganjar Bantah Dapat Uang e-KTP, Setnov: Saya Dapat Laporannya
-
KPK: Omongan Fredrich Yunadi Tak Usah Ditanggapi Serius
-
Sidang Setnov, Ganjar Akui Laporkan Proyek e-KTP ke Puan Maharani
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar