Suara.com - PT. Waskita Karya berencana melibatkan para pakar untuk memastikan apa yang menjadi penyebab rubuhnya sejumlah pembangunan jalan layang yang terjadi selama ini.
“Karena ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Beberapa insiden tersebut mengingatkan kepada kita bahwa harus hati-hati menjalankan SOP (Standard Operating Procedure), dan juga dari faktor-faktor yang mungkin selama ini kita lalai memperhitungkan," kata Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Nyoman Wirya Adnyana, di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Nyoman mengungkapkan, untuk memasang konstruksi girder jalan layang harus memperhitungkan beberapa aspek, mulai kecepatan angin di lokasi, bagaimana cara memasang agar tepat.
“Karena setiap girder itu ukurannya kan berbeda dan pasti berat juga berbeda. Untuk girder non-standar panjangnya 50,8 meter tingginya 2,3 meter dengan lebar 75 cm, secara desain memang cukup langsing, sehingga faktor angin juga mesti menjadi pertimbangan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Nyoman, agar semua menjadi jelas apa yang menjadi penyebab insiden robohnya jalan layang selama ini, maka Waskita Karya akan memanggil para pakar untuk mengkaji semua pembangunan yang telah dilakukan.
"Kami me-review kembali, memanggil para expert untuk menyatakan sebenarnya apa yang terjadi sehingga dilakukan kajian. Dan itu ternyata itu butuh waktu 3 bulan untuk memastikan sebenarnya apa yang terjadi," ujarnya.
Sedikitnya, BUMN konstruksi yang telah berdiri sejak 1961 tersebut setidaknya sudah lebih dari 5 kali mengalami kecelakaan konstruksi pada proyek-proyeknya.
Hal ini dimulai dari proyek jalan tol saja, jika dihitung sejak proyek tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada tanggal 22 September 2017 lalu.
Kemudian pada Minggu, 29 Oktober 2017, girder atau jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur roboh.
Baca Juga: PUPR Duga 7 Korban Proyek Becakayu Tak Punya Keahlian Konstruksi
Lalu pada 16 November 2017, sebuah crane yang memasang Rambu Variable Message Sign (VMS) roboh di kilometer (km) 15 Tol Jakarta-Cikampek. Crane itu untuk proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Lanjut pada Sabtu, 30 Desember 2017, konstruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang ambruk. Beberapa hari setelahnya pada 2 Januari 2018, sebuah girder di tol Depok-Antasari (Desari) yang sudah terpasang terguling akibat benturan alat berat yang beroperasi di dekat jembatan tersebut.
Sementara yang terkini adalah kecelakaan konstruksi di Tol Becakayu, di mana sekitar pukul 03.00 WIB sebuah bekisting pierhead ambruk di dekat Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta Timur. Akibatnya 7 orang mengalami luka-luka.
Berita Terkait
-
PUPR Duga 7 Korban Proyek Becakayu Tak Punya Keahlian Konstruksi
-
Jatuh Korban, Begini Sistem Kerja Buruh Proyek Tol Becakayu
-
Pekerja Bersihkan Sisa Robohan Penyanggah Cor di Proyek Becakayu
-
Cegah Kecelakaan Proyek Infrastruktur, Ini Jurus Waskita Karya
-
Kondisi Korban Robohnya Bekisting Pierhead Tol Becakayu Stabil
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai