Suara.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap, kepulangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan ke Tanah Air, Kamis (22/2/2018), membuat kasus penyerangan terhadap dirinya semakin cepat terungkap.
Agus mengatakan, langkah paling tepat untuk mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel saat ini adalah membentuk tim pencari fakta.
"Dari awal kan juga saya sampaikan, yang terbaik adalah Pak (Presiden) Joko Widodo harus membuat TPF," kata Agus di DPR, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Agus tidak begitu yakin kepolisian berhasil mengungkap kasus Novel. Sebab, kejadiannya sudah berjalan sejak sekitar sepuluh bulan yang lalu.
Menurut Agus, kasus Novel adalah kasus yang cukup pelik. Oleh karena itu tak bisa hanya diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Pemerintahan yang lalu (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) apabila hal yang sulit, tentunya yang paling tepat adalah dibentuk tim pencari fakta. Pastinya akan lebih cepat terungkap," tutur Agus.
Pembentukan tim pencari fakta itu, kata Agus, bukan berarti membuang peran kepolisian. Kepolisian tetap menjadi garda paling depan dalam tim pencari fakta.
"Karena Polisi paling mengerti dan punya kewajiban itu kepolisian. Tapi disitu ada juga pakar-pakar hukum, politik. Sehingga dalm tim itu cukup lengkap," kata Agus.
"Satu persoalan yang memikirkan banyak. Rasanya akan mempunyai keberhasilan yang lebih cepat terungkap," tambahnya.
Baca Juga: Hina Iriana Jokowi dan Megawati Soekarnoputri, Mustafa Dibekuk
Untuk diketahui, setelah kurang lebih 10 bulan Novel Baswedan dirawat di salahsatu rumah sakit di Singapore, akhirnya balik ke Indonesia pada Kamis (22/2).
Kondisi Novel belum sembuh total, sebab mata kirinya yang mengalami cidera paling parah, belum dapat melihat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP