Suara.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menemui massa yang menggelar aksi di halaman Kantor Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ia tiba di lokasi pukul 17.30 WIB. Dari pantauan Suara.com, Yusril keluar dari kendaraannya dan langsung disambut massa yang telah menunggunya.
Tanpa basa-basi Yusril langsung melebur diantara kerumunan massa itu. Ia langsung menaiki mobil komando untuk menyampaikan sedikit orasi di hadapan para tokoh Ormas dan perwakilan DPC PBB dari seluruh Indonesia.
“Dalam persidangan di Bawaslu, kita sudah menyampaikan bukti, saksi ahli dan sangat sulit untuk dibantah oleh KPU dalam persidangan,” ujarnya dalam orasi di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jum'at (2/3/2018).
Mantan Menteri Hukum dan HAM itu memastikan, hasil keputusan sidang tersebut akan dimenangkan PBB.
“Jika menang, KPU harus berjiwa besar untuk tidak melanjutkannya lagi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), sehingga masalah tersebut akan berlarut-larut. Ini bukan keputusan pribadi, ini adalah keputusan negara,” ungkapnya.
Yusril pun menilai, jika semua sudah memenuhi syarat, akan suatu kesalahan jika KPU mempersulit PBB mengikuti pemilu. Diapun khawatir jika KPU melakukan hal itu, maka akan ada banyak demo lagi.
Sebelumnya, aparat kepolisian berjaga di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (2/3/2018) pagi. Penjagaan ini dilakukan menjelang aksi demonstrasi pendukung Partai Bulan Bintang (PBB). Mereka protes PBB tidak lolos verifikasi dalam Pemilu 2019. Massa yang berdemo sekitar 300 orang.
Aksi tersebut sebagai buntut dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, mengklaim partainya pantas lolos jadi peserta Pemilihan Umum 2019. Alasannya, PBB lolos proses penyaringan peseta Pemilu yang dilakukan KPU di semua kabupaten/kota, kecuali Manokwari Selatan.
Baca Juga: Yusril Bela Rizieq, Alasan FPI Demo KPU Tuntut PBB Ikut Pemilu
“Di situ kita dikerjain, padahal di sana kita punya anggota DPRD dua orang. Mustahil dong kalau nggak memenuhi syarat anggotanya,” ujar Yusril di usai Sidang Ajudikasi di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Yusril heran di Kabupaten Manokwari Selatan itu KPU di sana mengaku mengadakan verifikasi, padahal mereka tidak pernah melakukan verifikasi.
Sementara PBB juga sudah diverifikasi pada Januari 2018 di Papua Barat, yaitu pegunungan Arfak dan Manokwari Selatan. Lalu muncul putusan MK tanggal 11 Januari dan memerintahkan parpol baru dan lama semua di verifikasi dan KPU memutuskan verifikasi cukup dilakukan 75 persen di kabupaten/kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara