Suara.com - Puluhan jurnalis dari beragam media di Jakarta mendeklarasikan Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) Jakarta. Deklarasi itu dilaksanakan di kawasan Kwitang, Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Pembentukan SPLM Jakarta sebagai wadah perjuangan pekerja media di Jakarta dalam menghadapi perubahan lanskap industri media di era digital sekarang. Semisal penutupan media cetak yang berujung kepada PHK jurnalis.
"Dampak nyata yang sudah terlihat dari perubahan lanskap industri media yaitu PHK di beberapa media cetak. Terbaru yaitu tutupnya Harian Bernas setelah 71 tahun terbit," ujar Ketua SPLM Jakarta terpilih Adi Briantika.
Permasalahan serupa juga terjadi di perusahaan media di Jakarta seperti di Femina dan Arah.com.
Koordinator Divisi AJI Indonesia Aloysius Budi Kurniawan yang juga hadir dalam deklarasi tersebut meyakini SPLM dapat menjadi solusi baru dalam memecah kebuntuan sulitnya pembentukan serikat di perusahaan. Media yang belum atau kesulitan mempunyai serikat pekerja, bisa berkonsultasi dengan SPLM.
Di Indonesia sudah ada tiga SPLM. Di Jakarta hadir menjadi SPLM yang keempat.
"Sejauh ini sudah ada SPLM Jawa Timur, SPLM Jawa Tengah dan SPLM Sulawesi Utara. Maka kehadiran SPLM Jakarta melengkapi ketiganya sudah berdiri terlebih dahulu. AJI Indonesia ke depan siap memfasilitasi untuk penguatan kapasitas SPLM," jelas Aloysius.
Ia menambahkan perusahaan-perusahaan media di Jakarta perlu mengedepankan penyelesaian sesuai UU Ketenagakerjaan. Praktik penyelesaian yang adil terbukti mampu menjaga nama baik perusahaan media ketimbang penyelesain yang tidak berpihak kepada pekerja media.
"Saat ini marak terjadi PHK sepihak oleh perusahaan media dengam berbagai pola pelanggaran kepada para pekerjanya sehingga melanggar ketentuan Pasal 151 UU Ketenagakerjaan. Selain itu dalam pemberian uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak seringkali bertentangan dengan ketentuan Pasal 156 UU Ketenagakerjaan," ujar Gading Yonggar, Pengacara LBH Pers.
Pihak perusahaan media harus dan wajib menjamin kesejahteraan pekerjanya dengan taat dan patuh pada UU Ketenagakerjaan.
Sementara itu Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen Sasmito menambahkan, ke depan perlu ada strategi bersama antara pekerja, perusahaan dan pemerintah untuk menghadapi digitalisasi.
"Perusahaan media sekarang ramai-ramai mendirikan media online di era digital. Namun yang perlu diketahui kue iklannya masih dikuasai Google, Facebook dan Youtube. Sementara perusahaan media online hanya mendapat remahannya," tandasnya.
Sasmito menegaskan perlu ada pembagian keuntungan yang adil dari raksasa-raksasa digital seperti Facebook yang selama ini menikmati konten "gratis" dari media-media online.
SPLM Jakarta beranggotakan jurnalis-jurnalis di Jakarta yang belum memiliki serikat pekerja di perusahaan. Antara lain jurnalis suara.com, law-justice.co, CNN Indonesia, Elshinta, Femina, Majalah Kartini, Anadolu Agency, Inews, Jakarta Globe, Pinkorset.com, The Conversation dan lain-lain.
Berita Terkait
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Etika Pesantren Hilang di Layar Kaca? Kritik Pedas Tayangan yang Merendahkan Tradisi
-
Digital Detox: Cara Sehat Menjaga Keseimbangan Hidup di Era Online
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?