Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengakui siap menindaklanjuti temuan Badan Narkotika Nasional, tentang 36 diskotek yang diduga terlibat bisnis peredaran narkoba.
Namun, sebelum menutup 36 diskotek itu, Anies mengatakan harus ada payung hukum berupa peraturan gubernur (erpgub). Pembuatan peraturan tersebut sudah tahap akhir.
"Kami lagi finalisasi Pergubnya dulu. Jadi Pergubnya dulu dibereskan, ini soal pariwisata," ujar Anies seusai menghadiri acara di Gedung Graha Wisesa PPLPN LAN, Jalan Administrasi II, Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
Saat ditanya 36 nama diskotek yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba, Anies mengaku belum tahu. Tetapi Dinas Pariwisata Jakarta sudah melakukan komunikasi dengan BNN terkait nama tersebut.
"Katanya di pariwisata ada komuniaksi, tapi saya belum cek. Katanya pariwisata sudah (ada datanya) tapi saya belum terima," tukasnya.
Menurut Anies, pemprov sementara ini belum memunyai pergub untuk menutup diskotek yang melanggar.
Aturan seperti itu baru tertuang dalam Peraturan Daerah Jakarta Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Kepariwisataan.
"Perdanya ada, tapi pergubnya belum. Kami tidak punya pergub sekarang ini," jelasnya.
Pergub yang akan diteken Anies dalam waktu dekat juga mengatur tentang pengawasan diskotek yang dilakukan Dinas Pariwisata.
Baca Juga: Susah Cari Lapangan, Bos Persija Mengadu ke Menpora
"Sudah finalisasi (pergubnya) tinggal di cek naskahnya, agar tidak ada kekeliruan. Kalau tak ada pergubnya bagimana kami bertindak? " kata Anies.
Berita Terkait
-
Bareng Jokowi Tinjau MRT, Surya Paloh Buat Lelucon soal Anies
-
Spesifikasi Becak Listrik Jakarta Buatan Anak SMK Yogyakarta
-
Anies Minta Pagar Gedung di Sudirman-Thamrin Diganti Kolam
-
Anies Baswedan: Ini 'Growing Pain', Jangan Sedikit-Sedikit Protes
-
Usut Kasus Anies, Polisi Periksa Pejabat Dishub DKI Pekan Ini
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak