Suara.com - Kasus penyiraman air keras terhadap wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjadi misterius. Lantaran polisi belum dapat mengungkap pelaku maupun motif kasus tersebut yang sudah 11 bulan berlalu sejak 11 April 2017.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pun membentuk tim pemantauan pengembangan kasus Novel Baswedan dan sudah bertemu dengan para Komisioner KPK tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Mabes Polri tak mempermasalahkan dengan pembentukan tim pemantau kasus Novel tersebut yang dilakukan oleh Komnas HAM.
"Ya, kami siap bekerja sama nggak ada masalah. Permasalahan Komnas Ham membentuk pemantau ya silahkan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2018).
Selain Komnas HAM lembaga seperti Ombudsman RI dan Kompolnas juga turut mengawasi kasus tersebut. Namun, mereka tak dapat masuk dalam ranah penyidikan.
"Tapi, tim pemantau itu, ingat loh tidak masuk urusan teknis penyidikan ya. Nggak bisa. Kalau mereka ada informasi ya silahkan. Kami siap saja bekerjasama dalam tukar menukar info," ujar Iqbal.
Iqbal menegaskan penyidik terus bekerja keras dalam upaya pengungkapan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.
"Tapi, juga harus dihormati kami masih bekerja keras. Prinsipnya kami bekerja keras mengungkap kasus ini," kata Iqbal.
Perkembangan dari penyelidikan ini, polisi hanya baru membuat empat sketsa wajah terduga pelaku yang menyerang Novel. Bahkan, hingga penyidik utama KPK kembali ke Indonesia setelah menjalani pengobatan di Singapura, penyelidikan kasus ini tak kunjung menemukan titik terang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta