Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan membantah Sekjen PDI-P, Hasto Kristyanto melancarkan tudingan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), perihal proyek KTP Elektronik yang saat ini menjadi polemik lantaran dikorupsi secara berjamaah.
"Kita bukan menuding. Itu hal yang biasa dalam konteks kemarin itu bukan ada tudingan dari PDI-P ke Partai Demokrat. PDI-P cuma ingin memberikan ruang kepada publik untuk bisa berfikir lebih jernih," kata Arteria di DPR, Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Hasto melalui siaran tertulis kepada wartawan, mengatakan PDIP tidak mungkin terlibat kasus korupsi KTP elektronik, sebab pada saat itu, PDI-P dalam posisi sebagai oposan. Ia juga menyinggung semboyan yang dicetuskan pemerintahan SBY, yakni "Katakan Tidak Pada Korupsi", tapi pada kenyataannya banyak terjadi korupsi di kala itu.
Pernyataan Hasto tersebut respon atas pernyataan terdakwa kasus korupsi E-KTP, Setya Novanto yang mengatakan bahwa dua politisi PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung ikut menerima aliran dana E-KTP, masing-masing 500 ribu USD.
Tak terima atas pernyataan Hasto, Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan juga bereaksi. Ia bahkan menuding pernyataan Hasto ibarat mencuci tangan kotor, kemudian air bekas cucian itu disiramkan ke muka orang lain.
Diketahui, belakangan ini Demokrat telah memberikan sinyal, merapat ke PDI-P untuk mengusung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Hal itu sempat tersirat dari pernyataan Ketua Umum Demokrat, SBY dalam acara Rapimnas Demokrat.
Jika saling tuding satu sama lain, lantas bagaimana peluang koalisi kedua partai itu?
Menurut Arteria, peluang koalisi itu tetap ada. Sebab, aksi saling tuding antara Hasto dan Hinca, adalah hal biasa dan tak ada kaitannya dengan kepentingan politik di Pilpres 2019.
"Politik itu kan sangat dinamis dan sangat dewasa. Tak mungkin karena ada noda seperti ini, tiba-tiba kita berhenti," ujar Arteria.
Lagipula, kata dia, pernyataan Hasto bukan bentuk tudingan ke Demokrat, melainkan sekedar penjelasan pada publik agar tak reaksioner terhadap tuduhan Setya Novanto.
"Jadi bukan kita menuding Partai Demokrat, kenapa-kenapa. Itu cuma bahwa kami tidak dalam posisi yang menentukan untuk kasus pidana itu," ujar Arteria.
Anggota Komisi III DPR memastikan peluang koalisi PDIP dan Demokrat tetap terbuka lebar. Ia juga pastikan hubungan PDIP dan Demokrat pasca aksi saling tuding itu, tetap baik-baik saja.
"Yang kita kedepankan, bagaimana Pak Jokowi bisa terpilih lagi. Karena ada hal yang lebih besar, bagaimana kelangsungan kesejahteraan rakyat ini bisa berjalan. Itu tujuan lebih besar semua partai politik sekarang ini," tutur Arteria.
"(Peluang koalisi) masih ada, masih terbuka. Jadi kita memberikan ruang untuk publik berfikir obyektif," Arteria menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi