Suara.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-KTP Setya Novanto diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Bekas Ketua DPR itu tiba di gedung KPK merah-putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pukul 13.00 WIB.
Setibanya di gedung lembaga antirasuah, Novanto tidak mau memberikan keterangan sedikitpun kepasa awak media. Dengan mengenakan kemeja lengan pendek dibalut rompi oranye tahanan KPK, bekas Ketua Umum Partai Golkar itu terus melangkahkan kalinya masuk ke dalam Gedung KPK.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, Novanto diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur PT. Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi dan Made Oka Masagung.
"SN diperiksa sbg saksi utk IHP (Irvanto) dan MOM (Made)," ujar Febri kepada wartawan, Senin (26/3/2018).
Saat ditanya keterangan Novanto akan dikonfrontir dengan Made, Febri mengaku belum memdapat informasi lebih jauh dari penyidik.
"Belum ada info itu tadi (dari) penyidik. Sejauh ini pemeriksaan terpisah," kata dia.
Untuk diketahui, Made tiba terlebih dahuku ke gedung KPK. Berdasarkan pantauan Suara.com, bekas pimpinan PT. Gunung Agung itu tiba sekitar pukul 10.25 WIB.
Mengenakan kemeja berwarna putih dan jaket hitam, Made Oka tidak memberikan keterangan sedikitpun kepada awak media. Dia langsung melangkahkan kakinya masuk ke gedung lembaga antirasuah.
Berita Terkait
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
-
Biodata dan Agama Kerenina Sunny, Adik Steve Emmanuel Jadi Menantu Setya Novanto
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang