Suara.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai hari ini, Kamis (29/3/2018) melakukan pengurangan jadwal kereta listrik (KRL) untuk rute Tangerang - Duri menjadi 80 perjalanan. Namun kebijakan ini dikeluhakan oleh para pengguna jasa KRL.
Akibat kebijakan baru ini, jadwal kereta mengalami pengurangan dari 90 perjalanan menjadi 80 perjalanan dalam sehari. Kondisi ini ditambah pemberlakuan jadwal menunggu keberangkatan kereta selama 30 menit.
Tifa (21), salah satu penumpang yang hendak melakukan perjalann ke Duri ini mengeluhkan, adanya peraturan baru yang diterapkan oleh PT KCI, anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
"Buat nunggu 15 menit saja itu sudah penuh banget gerbong, sekarang pakai ditambah 30 menit. Terkadang, saya bingung Pemerintah buat aturan tak berpikir kepada rakyatnya yang sesak sesakan," katanya, Kamis, (29/3/2018).
Hal senada diungkapkan Aceng (30), salah seorang pekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Ia menilai, kebijakan tersebut membuat masyarakat lebih memilih transportasi pribadi.
"Kalau begini cara lebih baik naik kendaraan pribadi saja. Toh, yang umumnya malah bukan semakin membuat kita nyaman malah tidak nyaman. Bayangkan saja kita harus bersesakan seperti apa saja," ungkapnya.
Diketahui, pengurangan jadwal tersebut guna menyesuaikan perjalanan kereta Bandara dengan penyesuaian keberangkatan ataupun penerbangan penumpang. Dengan pemberlakukan hal tersebut pada perjalanan Tangerang-Duri, perjalanan kereta Bandara pun menjadi cepat dengan sebelumnya dari Stasium Sudirman-Bandara Soekarno Hatta memakan waktu 55 menit kini hanya 45 menit. Begitupun dengan jadwal menuju Batu Ceper yang hanya memakan waktu 30 menit. (Anggy Muda)
Berita Terkait
-
Rel Maut Jakarta: Di Balik Ratusan Kecelakaan Kereta, Siapa Salah dan Apa Solusinya?
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
5 Rekomendasi Sepatu yang Nyaman Buat Berdiri Lama di KRL, Cocok Buat Karyawan dan Pelajar
-
Bikin Heboh Medsos, Ini Pelajaran Penting dari Drama Tumbler Hilang di KRL
-
Efek Kejadian Tumbler Tuku, Satpam KRL Panik Saat Temukan Nasi Uduk di Kereta
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!
-
Empat Pekan Pascabencana Sumatra, Apa Saja yang Sudah Pemerintah Lakukan?
-
PKB soal Bencana Sumatra: Saling Tuding Cuma Bikin Lemah, Kita Kembali ke Khitah Gotong Royong
-
18 Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Berkesan: Cocok Dikirim ke Atasan, Sahabat, hingga Si Dia!
-
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Natal 24-25 Desember, Ini Jadwalnya
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara