Suara.com - Nyak Sandang (91), lelaki asal Aceh yang ikut menyumbangkan hartanya untuk membeli pesawat pertama RI, sudah bertemu secara langsung dengan Presiden Joko Widodo di Istana pada Rabu (21/3/2018) lalu. Namun, pada saat itu, dia tidak bisa melihat wajah Jokowi karena matanya mengidap penyakit katarak.
Oleh karena itu, pascaoperasi katarak di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Nyak Sandang yang sudah bisa melihat ini ingin bertemu dengan Jokowi secara langsung. Hal itu disampaikan perwakilan keluarga Nyak Sandang, Maturidi di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2018)
"Ketemu Pak Jokowi keinginan beliau sih setelah berhasil operasi ini bisa melihat, ingin melihat wajah pak Jokowi secara langaung, kalau kemarin hanya salaman, pegangan tangan gitu, tapi tidak tahu wajahnya," katanya kepada wartawan.
Maturidi mengatakan, meski belum melihat wajah mantan Gubernur DKI tersebut secara langsung, Nyak Sandang menyebut wajah Jokowi ganteng. Karenanya, dia ingin bertemu Jokowi secara langsung.
"Katanya sih, presiden kita ganteng banget ya, pingin lihat langsung," kata Maturidi.
Maturidi mengatakan, Jokowi belum bisa menjenguk Nyak Sandang di RSPAD. Pasalnya, Jokowi masih bertugas di luar daerah.
Namun, kata Maturidi, sudah ada utusan dari istana untuk menemui Nyak Sandang secara langsung di RSPAD.
"Ya, kemarin juga ada media dari istana, mungkin atas perintah bapak Jokowi untuk hadir. Untuk melihat secara langsung, pak Jokowi tidak sempat kemari, mungkin beliau bisa melihat melalui media istana," katanya.
Maturidi mengatakan melalui utudan dari istana, Jokowi berkeinginan untuk menjenguk Nyak Sandang di RSPAD. Namun, waktunya belum bisa dipastikan.
Baca Juga: Kondisi Mata Membaik, Nyak Sandang Belum Boleh Pulang dari RSPAD
"Presiden belum memberi waktu untuk melakukan pertemuan, tetapi kemarin hanya menyampaikan salam, beliau lagi di luar daerah, hanya melalu media istana, beliau sih ingin ketemu Nyak Sandang, melihat kondisi terkininya," katanya.
Jokowi, kata Maturidi, sudah menyampaikan harapannya atas operasi mata yang dijalankan oleh Nyak Sandang melalui utusan dari Istana.
"Mereka hanya menyampaikan harapan bapak presiden mengenai kondisi Nyak Sandang sendiri, saya sampaikan kondisinya sudah semakin membaik dan alhamdulilah sudah bisa melihat walaupun belum sempurna, insyaallah seiring berjalannya waktu dapat pulih kembali dengan kondisi yang sempurna," tutup Maturidi.
Nyak Sandang punya jasa besar bagi Indonesia. Ia menjual sepetak tanah dan 10 gram emas seharga Rp100 saat berusia 23 tahun. Nyak Sandang memberikan uang itu kepada Presiden Soekarno pada 1948. Presiden Pertama RI itu tengah mencari dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia.
Dari kontribusi Nyak Sandang dan warga Aceh lain, Indonesia bisa membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
Berita Terkait
-
Kondisi Mata Membaik, Nyak Sandang Belum Boleh Pulang dari RSPAD
-
Jalani Operasi Katarak, Begini Kondisi Terkini Nyak Sandang
-
Aliansi Ojek Online Desak Pemerintah Lakukan Hal ini
-
Liburan di Solo, Jokowi dan Keluarga Nikmati Kedai Soto Gading
-
Jokowi Kagum Cina Sudah Bangun 280 Ribu Kilometer Jalan Tol
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah