Suara.com - Nyak Sandang (91), lelaki asal Aceh yang ikut menyumbangkan hartanya untuk pembelian pesawat pertama Indonesia telah menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (28/3/2018).
Maturidi, salah satu perwakilan keluarga mengatakan penglihatan Nyak Sandang mulai membaik pascaoperasi. Keluarga tentu saja senang melihat perkembangan kesehatan mata Nyak Sandang.
"Kondisi terkini Nyak Sandang, alhamdulilah pascaoperasi sudah sedemikian baik, bahkan telah dites beberapa kali penglihatannya semakin baik," katanya di RSPAD Gatot Subroto, Sabtu (31/3/2018).
Menurut Maturidi, jangkauan penglihatan Nyak Sandang sudah melebihi satu meter. Tapi agar bisa benar-benar pulih, mata Nyak Sandang masih harus menjalani pengobatan rutin.
"Jarak pandang alhamdulilah sudah mencapai satu meter bahkan sekarang sudah lebih, mungkin sekarang masih ada pakai obat salep, makanya mungkin agak sedikit kabur," katanya
"Tetapi kata dokter bukan karena kondisi matanya, tetapi karena memang ada salepya itu," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat tamu istimewa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/3/2018) lalu. Nyak Sandang datang menemui Jokowi bersama dua anaknya.
Nyak Sandang punya jasa besar bagi Indonesia. Dia menjual sepetak tanah dan 10 gram emas seharga Rp100 saat berusia 23 tahun. Nyak Sandang memberikan uang itu kepada Presiden Soekarno pada 1948.
Waktu itu, Seokarno tengah mencari dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia.
Baca Juga: Arab Saudi Bahas Kecerdasan Buatan dengan AS
Dari kontribusi Nyak Sandang dan warga Aceh lain, Indonesia akhirnya bisa membeli dua pesawat terbang pertama yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
Di depan Jokowi, Nyak Sandang menunjukan bukti obligasi pemerintah tahun 1950. Dalam pertemuannya itu, Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonan. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak dan ibadah haji.
Nyak Sandang juga meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Jokowi berjanji akan mengirim tim ke sana.
Berita Terkait
-
Kasus 'Hate Speech', Polisi Periksa Rambut dan Darah Arseto
-
Arseto, Penyebar Kebencian ke Jokowi Ternyata Eks Napi Narkoba
-
Cegah Sengketa, Presiden Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah
-
Tuding Relawan Jual Undangan Putri Jokowi, Arseto Digarap Polisi
-
Diguyur Hujan, Sopir Taksi Online Tetap Aksi di Depan Istana
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum