Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali menjadi sorotan karena “kicauan” dirinya di media sosial Twitter, yang menginginkan Indonesia memunyai pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Dave Laksono membalas kritik Fadli terhadap pemerintah itu, dengan menyindir Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, pemimpin yang benar selalu bekerja secara nyata untuk rakyat.
"Bukan cuma dilihat dari penampilan saja. Percuma memiliki pemimpin berpenampilan baik, tapi hanya bisa memberikan data palsu yang menyesatkan rakyatnya," kata Dave di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Ia melanjutkan, seorang pemimpin harus bisa menggerakkan bangsanya agar lebih maju serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara riil.
"Pemimpin yang jelas hasil karyanya dalam infrastruktur dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia), menarik investasi ke dalam negeri," ujar Dave.
"Dibutuhkan pemimpin yang bisa memberikan harapan masa depan baik, dengan program yang nyata. Bukan yang menyebarkan ketakutan dan menyebabkan kekisruhan," tambah Dave.
Sebelumnya, pada Sabtu (30//2018), melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli mengungkapkan kegaguman pada Presiden Rusia Vladmir Putin.
Ia mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang tegas seperti Putin.
Baca Juga: BI Gandeng REI Perkuat Data Properti
"Kalau ingin bangkit dan jaya, RI butuh pemimpin seperti Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, tidak banyak utang, tidak planga-plongo,” tulisnya.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya yang terekam video dan disebar akun media sosial Gerindra, menyebut Indonesia diramalkan akan bubar tahun 2030.
Belakangan, apa yang disampaikan Prabowo tersebut diketahui disadur dari novel fiktif.
Untuk diketahui, Partai Gerindra adalah partai oposan terhadap pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sementara Partai Golkar, ikut dalam kubu partai pendukung Jokowi-JK bersama PDIP, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PAN.
Berita Terkait
-
Ketua MUI Minta Prabowo Tunjuk Hidung Elite Bermental Maling
-
Sandiaga: Gerindra Jelas Usung Prabowo Jadi Presiden di 2019
-
Prabowo Bilang Kecelakaan Kerja karena Korupsi, Ini Kata Sandiaga
-
Cak Imin Disarankan Jadi Cawapres Prabowo ketimbang Jokowi
-
Prabowo Heran Indonesia Negara Kaya, Banyak Warga Tak Sejahtera
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO