Suara.com - Direktur Riset Charta Politica Muslimin mengatakan, Pilpres 2019 akan menjadi pertarungan menarik apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
"Karena selama ini PKB berada di barisan koalisi pemerintah," kata Muslimin seperti diwartakan Antara, Sabtu (31/3/2018).
Menurut dia, Muhaimin yang beken disapa Cak Imin, merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU), sehingga bisa memberi kekuatan baru kepada Prabowo untuk menghadapi petahana Joko Widodo (Jokowi).
"Prabowo jika menggandeng Cak Imin akan mendapatkan limpahan suara dari kalangan NU dan berpotensi menang di pilpres," kata Muslimin.
Ia menilai, Muhaimin yang telah mendeklarasikan diri sebagai cawapres lebih berpeluang bergabung dengan Prabowo, ketimbang ikut mengusung Jokowi.
Sebab, Jokowi sendiri telah mendapat dukungan dari banyak partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Gabungan kursi DPR dari lima partai itu sudah cukup untuk mengusung Jokowi pada pilpres mendatang.
"Kursi PKB tidak berpengaruh pada pengusungan Jokowi untuk periode kedua," katanya.
PKB, lanjut Muslimin, bisa saja bergabung dengan Partai Demokrat dan PAN membentuk poros ketiga.
Baca Juga: Pabrik Gitar di Tangerang Dibobol Perampok, Didalangi Karyawan
Menurutnya, poros ketiga yang diwacanakan Partai Demokrat memang bisa terwujud apabila PKB bergabung. Sementara Gerindra hampir pasti berkoalisi dengan PKS.
"Tanpa PKB, kursi PAN dan Demokrat tak cukup untuk memajukan calon," tukasnya.
Namun, Muhaimin lebih mempunyai daya tawar apabila bergabung dengan Prabowo. Sebab, Cak Imin bisa menutupi kekurangan Prabowo yang selama ini dinilai lemah di kalangan NU.
Berita Terkait
-
Pilpres 2019, PBNU: Warga NU Dukung Cak Imin Jadi Wapres
-
Akhir Pekan, Jokowi Jalan Kaki di Solo dan Makan Soto Triwindu
-
Prabowo Heran Indonesia Negara Kaya, Banyak Warga Tak Sejahtera
-
Prabowo Bingung Indonesia Negara Kaya, Banyak Warga Tak Sejahtera
-
Muhaimin Bisa Beri Kekuatan Baru Jika Jadi Cawapres Prabowo
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan