Suara.com - Penyidik Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan terus mencari petunjuk dalam pengungkapan pelaku pembunuhan sadis terhadap pensiunan TNI, Hunaedi di Komplek TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Indra Jafar mengatakan penyidik belum bisa meminta keterangan dari saksi kunci. Saksi kunci pembunuhan itu adalah istri korban bernama Sopiah. Sopiah masih shock.
"Istri korban masih shock karena usia sudah lanjut, tidak kami paksa. Tapi kami akan berusaha bersyukur pelaku bisa dikenal beliau," kata Indra dihubungi, Jumat (6/4/2018).
Selain meminta keterangan Sopiah terkait diduga pelaku, penyidik juga akan menanyakan terkait apakah ada barang - barang berharga di rumah yang hilang.
"Sekarang masih analisis dengan fakta yang ada, mudah-mudahan, kami minta doakan bisa tertangkap, setelah tertangkap, kami akan tahu motifnya seperti apa," ujar Indra.
Sebelumnya, Hunaedi sekitar pukul 18.00 WIB, usai melaksanakan salat magrib dan tengah membaca Al Quran di dalam rumah. Kemudian ada sosok lelaki yang mengetuk pintu rumah kemudian Hunaedi sempat membukakan pintu rumah.
Setelah ditemui, tiba-tiba pelaku langsung membantai korban dengan senjata tajam hingga tersungkur dan meninggal dunia. Sementara istri Sopiah yang juga berada dalam rumah tersebut langsung lari berteriak meminta tolong kepada warga sekitar lokasi.
Berita Terkait
-
Anak Diberitahu Hunaedi Tewas karena Sakit, Bukan Dibunuh
-
Pembunuhan Berdarah, Hunaedi Dimakamkan dengan Upacara Militer
-
Pembunuhan di Lebak Bulus, Komplek Hunaedi Sering Ada Rampok
-
Istri Hunaedi Teriak Meminta Tolong saat Suaminya Bersimbah Darah
-
Sehari Sebelum Tewas Dibunuh, Hunaedi Kerampokan Duit Pensiun
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya