Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Kesiapan Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-15 itu dinyatakan dalam Rapat Koordinasi Nasional 2018 Partai Gerindra di kediamannya, Komplek Hmabalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
Dalam pidatonya, Prabowo membantah keraguan banyak pihak terhadapnya, yang menilai bahwa dia pesimis dan galau untuk maju sebagai penantang Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah pemegang mandat seluruh kader Partai Gerindra, dan bersedia maju sebagai Calon Presiden periode 2019-2024 jika diberi kepercayaan oleh seluruh kader Gerindra dan partai koalisi.
“Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan Presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut,” kata Prabowo.
Ketua DPP Partai Gerindra, Mohammad Nizar Zahro menafsirkan pernyataan Prabowo tersebut belum dapat dikatakan sebagai deklarasi. Menurut dia, pernyataan Prabowo baru sebatas ikrar bahwa ia siap menerima mandat jika ditunjuk sebagai Capres. Sementara untuk deklarasi akan dilakukan kemudian hari setelah dia menemukan sosok yang pas untuk mendampinginya sebagai Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019.
“Deklasari itu ibarat orang nikah. Harus ada pasangannya, Cawapresnya, baru deklarasi. Ini setelah dia menyatakan siap menjadi Capres. Tugas dia berikutnya dalah mencari Cawapresnya. Siapa yang disetujui oleh partai koalisi antara PAN dan PKS. Setelah ada Cawapresnya baru deklarasi,” ujar Nizar.
Menimbang Sosok Cawapres Bagi Prabowo.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan bahwa ada sejumlah nama yang didorong menjadi calon pasangan Prabowo, baik dari kalangan Partai Politik maupun dari non Partai Politik.
“Ada sembilan nama dari PKS, seperti Aher (Gubernur Jawa Barat Agus Heryawan), Sohibul Iman (Presiden PKS), Anis Matta (mantan Presiden PKS), dan lain-lain. Ada juga dari PAN, Zulhas (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan), ada dari PKB Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar), dari Demokrat ada AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Gubernur NTB, TGB (Tuan Guru Bajang alias Zainul Majdi),” tutur Riza di DPR, Jakarta, Kamis (29/3/2018) lalu.
Selain nama-nama dari unsur Partai Politik di atas, ada juga dari kalangan non Parpol, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Purn. Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Soal Cawapres Prabowo, Gerindra akan Duduk Bareng dengan Koalisi
Kekinian, di antara nama-nama di atas, hanya ada beberapa nama yang mencuat, yakni, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, Anis Matta, Sohibul Iman, dan Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.
Anies Baswedan
Anies adalah Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya, Sandiaga Salahudin Uno pada Tahun 2017 yang silam. Pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, Anies-Sandi diusung oleh koalisi Partai Gerindra dan PKS.
Setelah lolos ke putaran kedua, PAN yang sebelumnya mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni melimpahkan dukunganya ke Anies-Sandi melawan pasangan kandidat petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat yang kala itu didukung oleh PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP dan PKB. Pertarungan dimenangkan oleh Anies-Sandi.
Nama Anies belakangan disebut-sebut sebagai sosok potensial mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang. Hal itu pernah ditegaskan oleh Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Menurut dia, di internal Partai Gerindra, terdapat kelompok yang menginginkan agar Prabowo menggandeng Mantan Rektor Universitas Paramadina dalam Pilpres 2019 mendang.
“Pak Anies punya peluang yang besar. Tentu dia sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya, keserdasannya, elektabilitasnya. Tapi kita belum bisa memutuskan,” kata Riza, Senin (26/3/2018).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi