Suara.com - Nama mantan Ketua DPR Akbar Tandjung muncul dalam survei mengenai calon wakil presiden mendatang. Kenyataan ini muncul dalam hasil survei yang dilakukan Independent Data Survey dan diumumkan di Jakarta, Senin (23/4/2018) .
Peneliti Independent Data Survey (IDS) Dr Edhy Aruman mengungkapkan tokoh senior Partai Golkar yang juga pernah memimpin partai berlambang pohon beringin itu muncul dalam survei calon presiden atau cawapres yang dipilih responden.
Bahkan elektabilitas Akbar mengalahkan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang kini maju sebagai salah satu calon gubernur Jawa Barat. Akbar Tandjung dalam survei ini juga mengalahkan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang kini mengampanyekan diri sebagai cawapres.
Selain nama Akbar Tandjung, mantan politisi senior Golkar yang kini memimpin Partai Nasdem, Surya Paloh serta pendiri Partai Hanura yang juga Menkopolhukam Wiranto muncul pula sebagai cawapres yang dipilih responden. Selain itu muncul nama-nama seperti Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono dan juga Mahfud MD.
Kemunculan nama Akbar Tandjung yang dipilih sebagai salah satu cawapres dan sederet politisi senior meramaikan panggung politik menjelang Pilpres 2019 mendatang.
"Tujuan survey untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap calon pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2019 nanti, kemungkinan peta persaingan antarpasangan calon yang diproyeksikan akan diusung oleh partai politik di tahun 2018 ini dan peluang tokoh muda dan nonpartai dalam peta persaingan tersebut," kata Edhy Aruman.
Selama ini, kata Edhy, IDS berpengalaman menyelenggarakan berbagai survei nasional untuk kepentingan internal bisnis klien, namun karena menariknya situasi politik menjelang Pilpres-Pemilu 2019, IDS memperluas kegiatannya untuk melakukan survei politik.
Edhy Aruman menjelaskan, dari preferensi nama kandidat wakil presiden secara terbuka (top of mind) dan tertutup (disebut dengan alat bantu di survei), IDS mendapatkan bahwa nama Gatot Nurmantyo, Anis Baswedan dan Mahfud MD dapat disebut sebagai tokoh nonpartai politik yang konsisten mendapatkan preferensi responden survei sebagai kandidat pasangan wakil presiden siapapun presiden yang akan menjadi kandidat di 2019.
Sementara tokoh partai politik secara konsisten disebut memiliki preferensi oleh responden survei adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Wiranto, Akbar Tandjung, Muhaimin Iskandar dan Surya Paloh. Di dalam tokoh partai terdapat variasi senioritas-junior seperti nama Wiranto (Partai Hanura), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Surya Paloh (Partai Nasdem), "versus" tokoh muda Partai Demokrat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demorkat dan Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa) Edhy memaparkan, dengan pertanyaan terbuka (top of mind), Gatot Numantyo mendapatkan angka 19,8 persen merupakan kandidat paling unggul, diikuti oleh Anies RBaswedan (10,4), Agus Harimurti Yudhoyono (9,4), Jusuf Kalla (5,4), Prabowo Subianto (4,8) sebagai nama yang muncul di responden untuk kandidat wakil presiden, yang dapat dipasangkan dengan siapapun kandidat presiden di 2019.
Berturut turut, setelah lima nama tersebut diikuti oleh Mahfud MD (4.6), Wiranto (3,7), Surya Paloh (2,7), Akbar Tandjung (2,5), Ridwan Kamil (2,3) dan Muhaimin Iskandar (2,1).
Survey dilakukan kepada warga negara Indonesia di enam kota, yakni Medan, DKI, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar dengan jumlah sampel 520 serta margin kesalahan 4.3 persen. Responden survei adalah mereka yang sudah mempunyai hak pilih, yaitu mininimal berusia 17 tahun, sudah menikah dan bukan anggota TNI/Polri.
Survei menggunakan metode Stratified Multistage Random Sampling dengan unit terkecil adalah kelurahan. Dari kelurahan terpilih kemudian ditentukan RT dengan menggunakan angka acak, dan menentukan KK yang terpilih dengan metode KISHGRID.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur yang telah disusun sebelumnya sesuai tujuan survei. Survei dilakukan pada 09-15 April 2018.
Survei memfokuskan kepada elektabilitas kandidat presiden, kandidat wakil presiden untuk nama-nama yang sudah muncul di dalam surve nasional selama tahun 2018. Survei juga memunculkan nama kandidat (presiden atau wakil presiden) yang tidak pernah dipublikasikan oleh lembaga survei politik di 2018, namun memiliki ketokohan baik karena berafiliasi dengan partai politik, tokoh nasional non parpol, tokoh yang mendapatkan publikasi publik.
Jokowi Terkuat Mengenai capres, Edhy Aruman menjelaskan, hasil survei masih menempatkan Jokowi sebagai yang terkuat. Dengan pertanyaan terbuka (top of mind) Jokowi (49,8) merupakan kandidat paling unggul, diikuti oleh Prabowo Subianto (29.0), Gatot Nurmantyo (4) dan Tuan Guru Bajang (2.9) serta Agus Harimurti Yudhoyono (1.3).
Tag
Berita Terkait
-
Drama Detik-Detik Terakhir! Ma'ruf Amin Bongkar Kisah Terpilih Jadi Cawapres Gantikan Mahfud MD
-
Keok Berturut-turut, Prabowo Ungkit Menteri Ikut Bantu Jokowi Menang Pilpres: Ayo Ngaku Siapa Tuh?
-
Trauma Konflik 5 Tahun Lalu, Anies Ogah Panaskan Sengketa Pilpres: Yang Ngrasain Tembakan Rakyat, Bukan Pejabat
-
Siapkan Putri Akbar Tandjung untuk Pilkada Solo, Ketum Golkar: Masih Muda Juga
-
Anies Ungkit Luka Lama Rusuh Hasil Pilpres 2019: Ada yang Menggerakkan, Siapa?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah