Suara.com - Juwariyah, perempuan berusia 60 tahun, mungkin tak pernah menyangka, hidupnya harus berakhir secara nahas di tangan buah hatinya sendiri yang pernah ditimangnya, Budi Dwiyantono.
Lelaki berusia 33 tahun tersebut, menghabisi nyawa sang ibu di malam yang tragis, Minggu (29/4) akhir pekan lalu, di rumahnya, Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah.
Warga desa gempar. Sebab, mereka tak pernah menyangka Budi tega membunuh ibunya meski kali berulang menyatakan ingin bunuh diri karena terkena penyakit kejiwaan.
“Ketika kami mendatangi lokasi, Budi terus menyatakan penyesalannya. Ia langsung mengakui membunuh ibunya,” kata Juwadi, tetangga, kepada Solopos—jaringan Suara.com, Senin (30/4/2018)
Juwadi, mengatakan saat didatangi warga, Budi terus menyampaikan penyesalan setelah ia mengaku membunuh ibunya.
Adanya penyakit kejiwaan pada Budi itu, dibenarkan oleh Ngadino (60), kerabat. Ia menuturkan, Budi kerap pingsan ketika mengancam bunuh diri atau membunuh orang lain.
"Setahu saya sering berobat rutin sebulan sekali ke RSJD. Dia pernah dirawat di RSJD selama dua pekan. Memang kalau kondisinya tidak sadarkan diri sering mengancam. Ketika tersadar, ia langsung meminta maaf," tuturnya.
Sementara itu, polisi yang mendatangi lokasi kejadian membawa Budi masuk ke mobil patroli setelah ikatan tali yang melingkari tangannya dilepas polisi. Sedangkan jenazah korban dibawa ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro.
''Ketika kami tanya, dia selalu bilang ‘ibu bau kembang, bau kembang’, begitu,'' terang Kasatreskrim Polres Klaten Ajun Komisaris Suardi Jumaing.
Baca Juga: Polisi Akan Selidiki Pembagian Sembako Berujung Kematian di Monas
Pembunuhan Minggu kemarin itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Budi berada di rumah bersama Juwariyah.
Sementara, suami Juwariyah yang juga ayah Budi, Rohmad (60), mendatangi acara syukuran kelahiran anak di rumah salah satu warga. Di tengah acara, Rohmad pulang ke rumahnya.
Tak berapa lama Rohmad berpamitan, ia berlari kembali mendatangi lokasi syukuran sembari berteriak-teriak meminta tolong. Sesampainya di lokasi syukuran, Rohmad pingsan.
Warga yang masih berkumpul lantas mendatangi rumah korban dan mendapati Budi duduk di sofa yang berada di teras rumah. Sementara, Juwariyah dalam posisi bersimbah darah.
Warga langsung menangkap dan menggiring Budi ke pohon pakel tak jauh dari rumahnya lantas mengikat kedua tangannya ke batang pohon.
Kepada warga, Budi mengaku baru saja menggorok leher ibunya hingga terputus. Salah satu warga, Supardi (57) mengatakan, ia bersama warga lainnya sudah mendapati Juwariyah meninggal dunia dengan golok tergeletak pada dadanya. Sementara, Budi terlihat duduk di kursi sofa depan rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi