Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno telah memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja Priyono dan pihak PT PAM Jaya untuk meminta keterangan terkait tewasnya Tarno, pekerja galian PT PAM Jaya yang tertimbun longsor sejak, Selasa (1/5/2018) sore.
Menurut Sandiaga, PT PAM Jaya masih melakukan investigasi sampai sekarang. Hasilnya nanti bakal dilaporkan kembali kepada Pemprov DKI.
"Kita akan cek sesuai dengan ketentuan. Kalau ada kelalaian tentunya diberikan sanksi," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/5/2018) malam.
Sandi-sapaan akrab Sandiaga-pun kaget karena ternyata korban tak dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, hal itu perlu agar keluarga yang anggotanya mengalami musibah bisa mendapatkan jaminan sosial.
"Ternyata Pak Tarno tak dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Karena itu, kita juga gunakan kesempatan ini untuk mengimbau seluruh pekerja yang ada di lingkungan Pemprov DKI dan BUMD untuk mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Peristiwa nahas yang menimpa Tarno terjadi pada Selasa (1/5/2018) sore. Dia dan tiga rekannya saat itu sedang menggali proyek pipa air bersih di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Galian gorong-gorong kemudian runtuh ketika Tarno sedang berada di bawah. Tarno tertimbun, sementara tiga rekannya berhasil menyelamatkan diri.
Upaya penyelamatan terhadap Tarno memakan waktu hampir 12 jam. Ketika ditemukan, Tarno sudah dalam keadaan tewas.
Baca Juga: Dibilang Cuci Tangan di Insiden Sembako Monas, Apa Kata Sandi?
Berita Terkait
-
Dibilang Cuci Tangan di Insiden Sembako Monas, Apa Kata Sandi?
-
Underpass Matraman Jadi Sasaran Aksi Vandal, Ini Kata Sandiaga
-
Tewas di Gorong-gorong, Ternyata Tarno Bukan Pekerja Palyja
-
SIAP BOS-BOP, Aplikasi Cegah Kebocoran Dana BOS di Jakarta
-
Pekerja PAM Tewas Tertimbun, Sandiaga Panggil Disnaker dan Palyja
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD