Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Akuntabilitas Pendidikan Bantuan Operasional Sekolah Bantuan Operasional Pendidikan (SIAP) BOS - BOP berbasis Cash Management System (CMS) Bank DKI yang diberi nama CMS SIAP BOS BOP.
Aplikasi tersebut untuk untuk pengelolaan dana BOS dan BOP di sekolah-sekolah yang selama ini dilakukan secara manual. Sistem tersebut untuk membantu managemen pendidikan ke depan lebih akuntabel dan transparan serta sesuai dengan program Bank Indonesia yakni cashless (pengurangan penggunaan uang cash).
"Sistem ini penting karena kita fokus untum hadirkan sistem pendidikan yang lengkap dan tuntas. Dulu kerjanya manual. Bendahara antre di bank, bawa uang kemana-mana, sangat bahaya sekali. Sekarang sudah jauh lebih mudah cepat dan realtime," ujar Sandiaga dalam sambutan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Tak hanya itu, Sandiaga mengatakan adanya sistem tersebut dapat menekan kebocoran anggaran. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjelaskan sistem tersebut juga dapat mencegah penggunaan dana BOS secara manual yang dilakukan Kepala Sekolah.
"Komitmen kami agar anggaran kita tepat sasaran. Tingkatkan pengendalian internal jadi semua pembukuan di sekolah bisa dilakukan lewat sistem mulai dari TK, SD, SLTP, SMU di semua level pendidikan. Jadi Kepala sekolah menghentikan kebiasaan lama, stop gunakan BOS BOP secara manual. Nggak ada lagi BOS pakai cek dan tunai," kata Sandiaga.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menuturkan aplikasi tersebut terintegrasi dengan beberapa aplikasi Pemprov DKI yang sudah ada, yaitu Sistem Informasi Data Pendidikan (dapodik), Sistem Informasi Perencanaan Sekolah, e-budgeting dan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
Melalui implementasi SIAP BOS-BOP kata Kresno, transaksi keuangan masing-masing sekolah, akan diinput ke dalam sistem akuntansi keuangan dan anggaran sekolah, sekaligus terkoneksi secara online dengan sistem Bank DKI sebagai perintah bayar melalui pemindahbukuan rekening.
"Diharapkan sekolah dapat melakukan transaksi keuangan secara mudah, cepat, akuntabel dan sistem pelaporan yang dilakukan bisa secara real time serta dapat dikontrol dengan mudah," tutur Kresno.
Kresno juga menambahkan, dalam hal menjamin keamanan transaksi, pemindahbukuan dana BOS BOP hanya dapat dilakukan jika terdapat persetujuan melalui token bendahara dan token kepala sekolah.
Baca Juga: Sandiaga Beberkan Dosa-dosa Penyelenggara Sembako Maut di Monas
"Para bendahara sekolah melalui token bendahara melakukan input transaksi yang telah diverifikasi. Selanjutnya berdasarkan token persetujuan dari Kepala Sekolah, bendahara melakukan perintah pemindahbukuan ke rekening pihak penyedia barang dan jasa. Input transaksi dan perintah pemindahbukuan secara on line dan real time tersebut akan meningkatkan penanggungjawaban dana BOS dan BOP serta meningkatkan kualitas laporan keuangan," ucap Kresno.
Untuk diketahui, Bank DKI menyediakan layanan transaksi mengelola dana BOS dan BOP DKI Jakarta dengan jumlah sekolah negeri yang menerima bantuan sebanyak 2.062 sekolah. Per Maret 2018 jumlah transaksi telah mencapai 141.725 transaksi dengan nominal sebesar Rp425,89 miliar.
Berita Terkait
-
Pekerja PAM Tewas Tertimbun, Sandiaga Panggil Disnaker dan Palyja
-
Hardiknas 2018, Sandiaga Tegaskan Pendidikan Urusan Semua Pihak
-
Kisah Mahesa dan Rizki, Bocah yang Tewas saat Pembagian Sembako
-
Sandiaga Jembatani Pertemuan Keluarga Bocah yang Tewas dan Panpel
-
Sandiaga: Pergub Larangan Berpolitik di CFD Sudah Sejak Era Ahok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!