Namun sayang, usia pernikahan IS hanya bertahan tiga tahun. Suaminya harus kembali ke Negeri Ginseng untuk kembali ke perusahaan pusat tempatnya bekerja.
“Sebelum pulang, dia kasih uang ke saya untuk membangun rumah kontrakan dan ruko,” kata IS.
Mati karena HIV
Setelah ditinggal suami, IS kembali pada dunianya yang lama. Menjadi wanita penghibur. Dunia malam bukan dunia yang asing bagi IS. Ia mengaku pernah menjadi penghuni lantai tiga Hotel A, Jakarta.
“Saya setahun di sana sebagai penari striptis,” kenang IS.
Penghasilan IS saat di Hotel A bisa mencapai Rp 4 juta per malam. Namun sistem keamanan dan pengunjung yang rata-rata WNA di dalam hotel membuatnya tak betah. Terlebih setelah kejadian yang memilukan di depan matanya.
“Terlalu ketat. Kita tak boleh cerita apa yang ada di dalam. Dua teman saya meninggal karena HIV karena melayani dua sampai tiga pria sekaligus tiap malam. Kulit mereka mengelupas seperti ular sebelum meninggal. Sementara saya hamil dan tak tau dengan pria yang mana,” kata IS pilu.
Di tengah percakapan, datang seorang pria menanyakan IS. Kepada lelaki itu, IS langsung menjawab bahwa dirinya adalah orang yang dimaksud. Lelaki itu langsung terlihat canggung ketika IS menanyakan maksud kedatangannya.
“Maaf ya pak, bapak belum buat janji dengan saya. Tamu-tamu saya biasanya janjian dulu. Kalau begini (belum ada janji) saya tidak bisa pak,” kata IS kepada pria itu.
Baca Juga: Tangkap Anggota DPR dari Demokrat, KPK Sita 1,9 Kg Emas
IS mengaku hanya melayani pria yang sudah membuat janji melalui aplikasi media sosial. Ia mengaku khawatir dengan orang baru. “Takutnya petugas. Saya tak layani yang datang langsung tanpa membuat janji dulu,” jelas IS.
Akibat Pernikahan Dini
Usia NES mungkin baru menginjak 20 tahun. Namun perempuan muda yang satu ini sudah terlihat berpengalaman sebagai mucikari di Kota Tangerang. NES punya akun medsos khusus berinisial CF.
Melalui akun ini, NES menjajakan perempuan penghibur dengan berbagai tarif. Mulai dari Rp 800 hingga Rp 400 ribu dalam sekali kencan.
Cara menjalankan bisnisnya, calon pelanggan memesan jasa perempuan penghibur kepada NES. Setelah itu, calon pelanggan akan menerima foto perempuan dan tarif dalam sekali kencan. Jika cocok, pelanggan tinggal datang ke tempat yang sudah ditentukan.
Siang itu, di sebuah apartemen P di Kota Tangerang, banyak dihuni oleh muda-mudi usia 20 hingga 35 tahun. Beberapa terlihat warga negara asing (WNA). Perempuan bertato dengan rambut dicat merah melempar senyum ramah.
Tak lama, NES menemui tim BantenNews bersama satu orang perempuan yang masih seusia dengannya. Setelah bersalaman, mereka langsung mengajak memasuki apartemen dan langsung menuju lantai enam.
Dalam apartemen dua kamar itu, satu kamar digunakan NES bersama kekasihnya. Sementara kamar lain khusus untuk pelanggan yang datang.
Perempuan yang mengaku berinisial CF mengaku sudah dua bulan “bekerja” bersama NES. Perempuan yang hanya lulus SMP itu mengaku sudah bercerai dengan suami. Pernikahan dini di usia 17 tahun tak mampu ia pertahankan.
“Sudah cerai dengan suami. Sekarang usia saya 20 tahun. Punya anak satu, sekarang tinggal dengan neneknya,” kata CF sambil tertunduk.
Berita Terkait
-
Mobil Mati Mesin, Satu Keluarga Terseret Kereta Jakarta - Merak
-
Juara Lomba Puisi Cuma Dapat Dua Serbet, Seniman Banten Marah
-
Cerita Noval, Mahasiswa yang Cuma Dihadiahi Serbet di Hardiknas
-
Dikecam! Lomba Baca Puisi di Hardiknas Cuma Berhadiah Serbet
-
Mayat Perempuan Hamil Tertutup Kasur Tergeletak di Jalan Tol
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO