Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap sembilan orang di Jakarta, pada Jumat (4/5/2018), terkait pemberian gratifikasi kepada penyelenggara negara.
Salah satu yang terjaring dalam OTT tersebut adalah oknum aparatur sipil negara berinisial YP, salah seorang Kepala Seksi di Ditjen Perimbangan Keuangan. OTT KPK merupakan kerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong KPK untuk melakukan penyelidikan dengan mencari dugaan keterlibatan pihak lain di dalam Kemenkeu terkait kasus ini.
“Melihat kejadian ini, tentu kami akan minta KPK untuk terus melakukan penyelidikan, apakah ini satu orang atau ada yang sifatnya sistemik, dan kalau sistemik siapa-siapa saja yang terlibat di Kementerian Keuangan,” kata Menkeu yang akrab disapa Ani di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Ia mengaku mendukung penuh langkah hukum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengusut kasus suap RAPBN-P 2018 yang melibatkan oknum pejabatnya bernama Yaya Purnomo.
Tak hanya itu, Menkeu juga mendorong agar penyelidikan dilakukan dengan mencari dugaan keterlibatan pihak lain di dalam Kemenkeu terkait kasus ini. "Melihat kejadian ini, tentu kami akan minta KPK untuk terus melakukan penyelidikan, apakah ini satu orang atau ada yang sifatnya sistemik, dan kalau sistemik siapa-siapa saja yang terlibat di Kementerian Keuangan,” terangnya.
Selain Yaya, KPK juga menetapkan delapan tersangka lainnya dalam kasus ini, di antaranya anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat Amin Santoso, kontraktor di Pemerintah Kabupaten Sumedang Ahmad Ghiast, serta pihak swasta yang jadi perantara kasus suap bernama Eka Kamaluddin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional