Suara.com - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (11/5/2018) pukul 07.43 WIB membuat kepulan asap menyembul tebal. Hal ini mengakibatkan hujan abu tipis di Kecamatan Tempel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian kecamatan Pakem, Sleman, DIY dengan jarak radius 5 KM dari Gunung Merapi.
Usi Fahreza salah satu guru di SMK Muhamadiyah Pakem menceritakan memang benar terjadi hujan abu tipis di daerah Pakem dan sekitarnya. Menurutnya awal mula terjadi hujan itu suasananya gelap, awan menyelimuti daerah Pakem, tak berselang lama hujan mulai turun secara perlahan.
“Langit gelap di daerah Pakem, lalu hujan abu. Kalau di Pakem hujan abu mulai setengah sembilan,” kata Usi.
Melihat kondisi saat itu, murid-murid sekolah lalu dipulangkan, karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan aktivitas sekolah.
Ia juga menceritkan banyak wisatawan yang berada di tempat wisata Kaliurang turun. Akibatnya sempat terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Kaliurang.
“Wisatawan pada turun. Tak lama kemudian hujan abu,’ ujarnya.
Menurut Hanik Humaida selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi hujan abu yang terjadi disebabkan oleh material yang dibawa oleh gunung Merapi akibat hembusan angin.
“Itu saat terjadi karena hembusan angin, lalu ada material yang terlontar,” kata Hanik saat dihubungi melalui telepon.
Ia menambahkan saat ini abu yang dihempaskan oleh gunung Merapi menuju arah selatan dan barat daya.
“Abunya mengikuti arah angin. Arah anginnya ke selatan sama barat daya,” ujarnya.
Sebelumnya gunung Merapi mengalami erupsi yang bersifat freatik. Letusan yang terjadi didominasi oleh uap air.
Warga diminta untuk tetap waspada dan tidak panik. Tidak ada korban jiwa yang terjadi akibat erupsi freatik Gunung Merapi pagi ini. (Somad)
Berita Terkait
-
Skandal Korupsi Hibah Pariwisata Sleman: Mantan Bupati 'Akali' Aturan Demi Rp10,9 Miliar?
-
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Erupsi Berulang Tercatat dalam Sepekan
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Liga 1, Bupati Utarakan Komitmen Pemkab!
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025