Suara.com - Indonesia memanfaatkan kerjasama pemberantasan terorisme di Asean lewat Our Eyes Initiative. Our Eyes merupakan strategi pemberantasan terorisme yang beranggotakan 6 negara, termasuk Indonesia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryucudu menjelaskan generasi teroris di Indonesia saat ini masuk ke generasi ketiga. Pertama teroris massa Al Qaeda, lalu ISIS, dan sekarang teroris peledakan bom yang merupakan alumni ISIS.
“Mereka juga mengatakan Islamic State Malaysia Indonesia,” kata Menhan, Senin (14/5/2018) kemarin.
Atas latarbelakang itu, 2 bulan lalu Indonesia bersama 5 negara: Singapura, Brunai Darusalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina, membuat Our Eyes Initiative. Operasi ini untuk mengidentifiksi secara bersama pergerakan teroris di Asia Tenggara.
Menhan menjelaskan masing-masing negara mempunyai gembong teroris tersendiri. Mereka hasil doktrin dari ISIS.
“Pimpinan ISIS di Suriah dan Kabul pesannya dari Abu Bakar al Baghdadi. Kalau di Filipina Abudar.
Dalam kasus serangkaian ledakan bom di 3 geraja Surabaya, Rusunawa Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya, Our Eyes Initiative memberikan data-data terkait identitas dan pergerakan alumni ISIS di Indonesia.
“Tentara dan polisi sudah siap pasti. Tujuannya sekarang adalah polisi. Our Eyes, negara-negara lagi memberikan informasi kepada saya,” kata dia.
Selasa (6/2/2018) lalu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryucudu bersama dengan lima negara ASEAN, yakni Singapura, Brunai Darusalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina melakukan launcing 'Our Eyes Initiative' dibidang pertahanan. Kesepakatan tersebut ditanda tangani di Singapura.
Baca Juga: Aksi Terorisme Tak Mengguncang Industri Otomotif Indonesia
Kesepakatan enam negara dilakukan untuk kerja sama dalam menjaga ketahanan negara. Terutama dalam mengantisipasi serangan terorisme.
Saat itu, Kepala Bidang Pemberitaan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Kolonel Czi, Heru Prayitno mengatakan basis kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebetulnya sudah mulai melemah di Timur Tengah. Namun keberadaan ISIS tetap harus diwaspadai untuk mencegah dari perpindahan kelompok radikal tersebut ke negara di kawasan ASEAN.
Berita Terkait
-
Menag Akui Istri Terduga Teroris di Sidoarjo Adalah PNS Kemenag
-
Nasib J dan Sekeluarga Setelah Tabrak Pagar Markas TNI AD
-
Ditolak di Kampung Halaman, Mayat Teroris Ibrahim Dikubur di Riau
-
Polisi Korban Gereja Surabaya Kritis dan Kehilangan Mata
-
Jokowi Diminta Copot Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN Jika....
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat