Suara.com - Presiden Joko Widodo tidak pernah lelah untuk meluruskan isu yang berkembang di masyarakat soal dirinya adalah kader Partai Komunis Indonesia.
Menurut Jokowi, isu tersebut terus mengarah pada dirinya, terlebih menjelang Pemilu dan Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Jokowi saat kunjungan kerja di Sumatera Barat, tepatnya pada acara peresmian Rumah Susun, Gedung Sekolah SMP 2, dan Gedung Sekolah SMA 2, serta Masjid Hj Yuliana, di Pondok Pesantren Modern Terpadu Prof DR Hamka, Jalan Palarik, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (21/5/2018) siang.
"Saya pernah datang ke sebuah pondok, pemimpin pondok bisik-bisik ke saya. 'Presiden Jokowi saya mau bicara empat mata', saya kaget pasti rahasia ini. Saya masuk ke kamar beliau menyampaikan, 'apakah benar presiden Jokowi PKI?'" kata Jokowi.
Mengetahui hal tersebut, presiden mengaku kaget. Namun, ia bersyukur bisa menjelaskan isu PKI yang kerap digunakan lawan politiknya setiap menjelang peserta demokrasi.
Jokowi menerangkan, PKI dibubarkan pemerintah pada tahun 1965. Sementara, ia baru lahir pada tahun 1961.
"Artinya umur saya baru 3-4 tahun saat itu. Apa ada PKI balita? ini namanya isu kan. Sekarang ini zaman keterbukaan, orang bisa datang menelusuri orang tua, kakek, nenek saya," kata Jokowi.
Selain soal PKI, Jokowi mengaku pernah diserang isu keturunan dari keluarga Cina. Ia disebut keturunan Oey Hong Liong dari Singapura.
Jokowi menegaskan, orang tuanya berasal dari desa. Bapaknya berasal dari Kabupaten Karang Anyar dan ibunya dari Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Tak Diberi Uang Beli Sabu, Anak Rusak Rumah Orang Tua
"Dua-duanya dari desa. Saya orang kampung, sudah ngaku saja," kata Jokowi disambut tawa hadirin.
Menurut Jokowi, isu-isu tersebut sudah menguras energinya. Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyadari lawan politiknya akan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan.
"Tapi inilah politik Indonesia, saya kira masyarakat pun sudah lebih dewasa, semakin matang berpolitik, bisa memilah-milah dan terakhir saya ingin mengingatkan kembali kutipan dari Buya Hamka. Kemunduran negara tak akan terjadi kalau tidak karena kemunduran budi dan jiwa. Beliau pernah mengatakan ini," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi