Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut pelaku bom bunuh diri yang mengajak anaknya untuk meledakan bom adalah orang tidak waras. Menurut dia pelaku tidak masuk akal mengajak anak kecil untuk melakukan bom bunuh diri.
Makanya, dia menyinggung soal revisi Undang-Undang Terorisme yang tak kunjung selesai. JIka tidak segera diselesaikan, maka negara terancam tidak akan aman.
“Coba, ada ibu bawa anaknya perempuan, anaknya itu disayang-sayang, digigit nyamuk nggak boleh. Ini disuruh bawa bom, itu sudah fikiran orang gila. Jadi, kita menghadapi orang gila sekarang,” ujarnya Ryamizard usai memberi pembekalan bagi anggota TNI, di Gir Kartika Divisi I Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (22/5/2018).
Ia memengatakan jika hal tersebut tidak dihadapi sekarang sangat berbahaya. “Wah bahaya orang gila. Bukan masalah jihad tapi orang gila,” tambahnya.
Jadi, mengenai RUU Teroris yang dipercepat ini, ia menilai memang harus terus didorong. Karena tujuannya hanya untuk bangsa dan negara ini.
“Namanya UU teroris itu, masak kita udah beberapa kali dihajar begitu masih mundur lagi. Bagus menghadapi teroris bagaimana siapa aja itu harus segera ajalah. Jangan sampai kayaknya kita ini takut dengan teroris. gak benar,”tuturnya.
Sebelumnya ledakan bom bunuh diri dengan membawa serta keluarga terjadi Surabaya, Jawa Timur. Pelaku membom 3 gereja dan Polrestabes Surabaya.
Berita Terkait
-
Perempuan Ini Pingsan Terima Potongan Jenazah Korban Bom Surabaya
-
Di Depan Perwira Kostrad, Menhan Ingatkan Ancaman Terorisme
-
Harkitnas Bisa Jadi Momen Polri dan TNI Bersatu Berantas Teroris
-
Begini Jadinya Emak-emak Surabaya Lawan Teroris
-
Sebut Bom Surabaya sebagai Pengalihan Isu, Polisi Tahan Dosen USU
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu