Suara.com - Komisi Nasional (Komnas) mengajak agar masyarakat jeli dan hati-hati dalam menilai perempuan yang ikut menjadi pelaku aksi pengeboman di Surabaya beberapa waktu lalu.
Alasannya, berdasarkan hasil konsultasi Komnas perempuan dengan sejumlah pegiat isu terorisme, perempuan digunakan atau dimanfaatkan karena ada doktrin kepatuhan. Kemudian ada hirarki gender, di mana perempuan masih dianggap sub-ordinat dalam relasi mereka.
"Kalau merespon pengeboman kemarin, perempuan menjadi dalam tanda kutip pelaku harus agak cermat," ujar komisioner Komnas Perempuan, Yunianti di Grand Sahid Jaya Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).
Selain itu, kata Yunianti, ada analisa komnas yang mengkaji kenapa harus melibatkan anak-anak mereka. Itu karena mereka ingin meminimalisir agar jangan sampai anak terlantar ketika mereka tinggalkan.
Yunianti juga menyampaikan beberapa dampak dari korban bom berdasarkan laporan yang mereka terima. Salah satunya adalah perempuan yang mengalami disabilitas hingga gangguan jiwa.
"Ada perempuan yang gagal menikah karena tiba-tiba tubuhnya rusak. Kemudian akhirnya dia tetap melakukan pernikahan, namun akhirnya mengalami kekerasan seksual dari suami karena dipaksa untuk melakukan relasi seksual tertentu padahal fisiknya tidak siap," kata dia menerangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu