Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi politisi menjelang pesta demokrasi. Terutama dari kata-kata politisi.
Tahun 2018 dan 2019, Indonesia akan diramaikan dengan Pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur, Presiden, Wakil Presiden serta anggota legislatif pusat dan daerah.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menyerahkan 3.026 sertifikat tanah untuk masyarakat di Asrama Haji, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/5/2018). Adapun rinciannya 1.500 sertifikat untuk warga Jakarta Timur, 526 sertifikat untuk warga Kabupaten Bekasi, dan 1.000 sertifikat untuk masyarakat Kota Bekasi.
"Jangan dikompori-kompori para politisi mau. Pakai akal jernih kita (untuk mencerna ucapan)," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang besar. Dimana, 263 juta penduduknya tersebar di 17 ribu pulau.
Menurutnya, Indonesia akan rugi kalau pesta demokrasi di tanah air diwarnai dengan kericuhan yang berujung retaknya masyarakat.
"Sekrang kita dilihat bangsa lain itu sangat rukun, bangsa yang snagat santun, ramah. Jangan sampai karena pilihan politik kita menjadi tidak rukun," kata Jokowi.
Terkait calon pemimpin, Jokowi mempersilakan pada masyarakat untuk menentukan pilihannya sendiri. Meski begitu, ia meminta pada warga negara yang memiliki hak pilih untuk menentukan calon yang dianggap paling baik.
"Pilih mana yang paling baik, setelah itu sudah. Pesta demokrasi, pilihan politiki berbeda tidak apa-apa. Jangan sampai meretakkan hubungan kita sebagai saudara sebangsa se tanah air," jelas Jokowi.
Lebih jauh Kepala Negara mengatakan, akan memakan biaya besar apabila pesta demokrasi diwarnai dengan kericuhan. Kalau itu terjadi yang akan rugi, kata Jokowi, adalah seluruh masyarakat Indonesia.
"Rugi besar kita kalau seperti itu. Kalau pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur, Presiden, silakan pilih pemimpin yang paling baik," kata Jokowi.
"Setelah itu kembali, jangan mau dikompor-kompori, sehingga sama tetangga nggk saling sapa. Dengan teman nggk saling sapa, antarkampung nggk saling rukun. Gara-gara dikompori ini-ini," Jokowi menambahkan.
Berita Terkait
- 
            
              Mahfud MD Bertemu Jokowi Minta Perpres Gaji BPIP Dicabut
- 
            
              Sosok Cendekiawan Muslim Dawam Rahardjo di Mata Presiden Jokowi
- 
            
              Melihat Kembali Janji Jokowi-JK Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM
- 
            
              Jokowi Akan Bertemu Korban HAM, Melanie Subono Menang Taruhan
- 
            
              Amien Rais Disarankan Banyak Berzikir daripada Suudzan ke Jokowi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 T Bisa Lunas? Prabowo Tugasi 3 'Menteri Kunci' Cari Jalan Keluar
- 
            
              Kejari Bandung Soal Dugaan Korupsi Periksa Wakil Wali Kota: Demi Good Governance
- 
            
              Selamat Jalan Rinaldi Aban: Sosok Penuh Canda Perekat Suara.com
- 
            
              Mahfud MD Buka Kartu: KPK Bisa Panggil Mantan Presiden Terkait Kereta Cepat Whoosh!
- 
            
              Fix! Onad Ditangkap Polisi karena Narkoba
- 
            
              Onad Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Masih Periksa Intensif
- 
            
              Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
- 
            
              Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
- 
            
              Alex Noerdin di Meja Hijau: Proyek Pasar Cinde Jadi Bancakan, Negara Rugi Rp137 Miliar
- 
            
              Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional