Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempelajari berkas pelanggan Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu. Berkas tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM dan keluarganya yang kerap menjadi peserta "Aksi Kamisan".
Salah satu keluarga korban HAM, Maria Catarina Sumarsih mengatakan, meminta kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu bisa segera diselesaikan di pemerintahan Jokowi.
"Kami sampaikan ke bapak presiden agar kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang diselesaikan Komnas HAM, khususnya pelanggaran HAM masa lalu yang tertulis di dalam visi, misi program aksi Jokowi-JK bisa segera diwujudkan," ujar Sumarsih seusai melakukan pertemuan dengan Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018).
Sumarsih merupakan ibunda dari BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta yang tewas ditembak saat demonstrasi memperjuangkan reformasi, 13 November 1998.
Perwakilan keluarga korban yang menemui Jokowi menuntut pada pemerintah untuk mengakui telah terjadi pelanggaran HAM berat pada peristiwa Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, penghilangan paksa, 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok, dan Tragedi 65.
"Tadi bapak presiden juga berkenan suatu ketika kami bisa bertemu dengan Bapak Presiden, bahkan Bapak Presiden pun kemungkinan akan memanggil keluarga korban," kata dia.
"Memang Bapak Presiden masih harus mempelajari. Bapak Presiden mengatakan akan koordinasi dengan Jaksa Agung dan Komnas HAM," kata Sumarsih menambahkan.
Ignatius Sandyawan Sumardi menambahkan, Jokowi akan menindaklanjuti pertemuan ini dengan melakukan koordinasi ke Jaksa Agung M. Prasetyo.
"Juga memerintahkan Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berbagai macam hasil TPF, TGPF, atau penyelidikan Komnas HAM dari penyelidikan ke arah penyidikan. Itu harapan dari keluarga korban," kata Ignatius
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027