Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima sekitar 20 orang perwakilan korban pelanggaran HAM dan keluarganya dari 'Aksi Kamisan' di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Orantua korban Tragedi Semanggi I, Maria Catarina Sumarsih meminta Jokowi untuk memenuhi komitmennya dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Selain itu, Kepala Negara juga diminta untuk menugaskan Jaka Agung M. Prasetyo untuk kembali membuka kasus ini.
"Menugasi Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berkas yang diberikan Komnas HAM," ujar Maria.
Maria merupakan ibunda dari BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta yang tewas ditembak tentara saat demonstrasi memperjuangkan reformasi, 13 November 1998.
Perempuan yang tengah mengenakan pakain bewarna hitam ini berharap ada hasil dari pertemuan ini.
"Kita sudah 540 kali aksi Kamisan, masak kita cuma mau ngobrol sama presiden (tanpa ada tindak lanjut)," kata Maria.
Aksi kamisan merupakan aksi damai yang digelar sejak 18 Januari 2007. Aksi ini dilakukan oleh korban maupun keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia. Di antaranya seperti peristiwa 1965, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi 1998, korban Tragedi Wasior-Wamena.
Aksi yang berlangsung setiap hari Kamis dilakukan di dekat Taman Aspirasi yang menghadap ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam aksinya, mereka membawa atribut payung hitam setiap Kamis sekitar pukul 16.00-17.00 WIB tanpa melakukan orasi dan lebih banyak diam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting
-
Lindungi Ojol, Youtuber hingga Freelancer, Legislator PKB Ini Usul Pembentukan RUU Pekerja GIG
-
Eks Danjen Kopassus Soenarko Santai Hadapi Wacana Abolisi: Kasus Makar Saya Cuma Rekayasa dan Fitnah
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
5 Fakta Panas Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Ditutup, Diperiksa 5 Jam Penuh