Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasan pemprov membeli ribuan tong sampah dari Jerman, yang total biayanya mencapai Rp 9,6 miliar.
Anies menuturkan, pembelian tersebut bermula ketika tahun 2015, saat pemprov menganggarkan pembelian truk sampah.
Selang setahun, 2016, pemprov kembali menganggarkan pembelian tong sampah sampah yang cocok dengan truk sampah pembelian tahun sebelumnya.
"Jadi awalnya adalah truknya dulu, sesudah truk kemudian tempat sampahnya, dan tempat sampahnya diadakan pada tahun 2017," ujar Anies di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Ia mengatakan, pemprov membeli tong sampah dari Jerman karena barang itulah yang tersedia di katalog elektronik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Nah pemilihannya mengikuti barang yang tersedia di LKPP. Jadi barang itu bukan dapat melalui tender, tapi didapat melalui pembelian lewat e-katalog," jelasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, penggunaan tong sampah buatan Jerman tak hanya Jakarta, melainkan kota-kota besar lain.
"Apakah Jakarta kota satu-satunya, tidak, Surabaya sudah mulai menggunakan ini mulai tahun 2013, kemudian daerah lain yang menggunakan ada, Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang. Jadi itu semua adalah barang di e-katalog yang disiapkan oleh LKPP dan tahun 2017 Pemprov DKI membeli barang-barang itu," tuturnya.
Anies mengatakan, keunggulan tong-tong buatan Jerman tersebut adalah memudahkan petugas kebersihan saat pengangkutan sampah.
Baca Juga: Tuntutan Rehabilitasi untuk Fachri Albar Sesuai Harapan
"Sederhananya begini, karena truk sampahnya memunyai fasilitas pengeprasan, maka petugas bisa mudah membawa sampah memakai tong-tong ini ke truk. Jadi itu yang menjadi unik disini," kata Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!