Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta akan menggelar takbiran dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah. Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan takbiran akan diselenggarakan di lima wilayah di Jakarta.
"Kami akan melakukan takbir di lima titik pusat kota. Di masing-masing wilayah," ukar Sandiaga di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2018).
Namun Sandiaga meminta kepada masyarakat yang ingin melakukan takbiran keliling atau konvoi, untuk tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja. Hal tersebut untuk mengawal masyarakat agar tidak menibulkan keresahan.
"Diinstruksikan kepada yang ingin melakukan konvoi untuk berkoordinasi dengan Dishub, Suku Dinas Perhubungan, maupun Satpol PP untuk melakukan pengawalan dan diberikan jalurnya sehingga tidak menimbulkan gangguan ketertiban," kata dia.
"Kita ingin persepsi mensyukuri setelah berperang 30 hari melawan nafsu berlangsung tertib jangan euforia dan anarkis maupun vandalisme," sambungnya.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menuturkan nantinya dirinya dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan mendatangi titik -titik lokasi yang menjadi tempat takbiran.
"Bahwa ada lima titik nanti kami akan koordinasi. Gubernur dan wakil gubernur akan mendatangi beberapa titik dan akan bertemu di satu titik lainnya. Jadi kita ingin membagi dan tidak akan terpusat di satu tempat,'' tutur dia.
Lebih lanjut, Sandiaga menegaskan Monas tidak akan digunakan untuk kegiatan takbiran. Karenanya pihaknya menggelar takbiran di lima wilayah
"Tidak akan ada pusatnya di Monas. Kita sudah membagi ke beberapa masjid sebagai tempat takbiran atau fasilitas Pemprov yang lahannya agak luas," ucap Sandiaga.
Meski demikian, Sandiaga belum bisa membeberkan lima titik yang menjadi lokasi takbiran.
"Nanti akan kita sampaikan, tapi tidak diizinkan untuk konvoi ugal-ugalan. Tidak dizinkan takbir keliling yang mengganggu lingkungan masyarakat dan harus dikoordinasikan dengan dishub dan kita rencananya akan melakukan prosesi seandainya ini besar akan dilakukan pengawalan," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Arus Mudik, Ini Empat Jalan Rawan Kemacetan di Kota Surabaya
-
Didatangi Sandiaga, Harga Daging Sapi dan Ayam di Senen Naik
-
Ajakan Klakson 3 Kali Jika Setuju Ganti Presiden, Ini Kata Istana
-
Sering Terpeleset, Sandiaga Diminta Perbaiki Lantai Pasar Senen
-
H-4 Lebaran, Tol Jakarta - Cikampek Ramai Lancar
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama