Suara.com - Seorang oknum anggota TNI dengan inisial (NS) yang hendak pulang mudik ke kampung halaman dari Aceh hendak ke Jambi, terpaksa diamankan oleh satuan gabungan pengamanan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), terkait candaannya membawa bom dalam sebuah dus di dalam pesawat, Wings Air tujuan Jambi, Senin (11/6/2018).
EGM PT Angkasa Pura II Cabang BIM Dwi Ananda Wicaksana membenarkan adanya pelaku candaan bom di pesawat udara yang terjadi di BIM.
"Oknum pelaku merupakan abdi negara yang merupakan salah seorang oknum anggota TNI yang sedang melakukan perjalanan hendak mudik, dari Aceh-Medan transit di Padang selanjutnya menuju Jambi," jelasnya seperti dikutip dari Covesia.com jaringan Suara.com.
Adapun kronologi kejadiannya, pada waktu pramugari menanyakan ke oknum tersebut apa isi dus disebelahnya, ia menjawab bahwa isinya Bom.
Mendengar hal tersebut, selanjutnya pramugari lapor ke capten pilot dan semua penumpang diturunkan, kemudian bawaan oknum tersebut diperiksa ulang dan pelaku dibawa ke Posko Pengamanan Bandara oleh petugas Avsec AP II untuk diamankan bersama dengan satuan TNI POLRI yang BKO di BIM.
"Hal ini menyebabkan semua penumpang diamankan kembali menuju ruang tunggu dan menyebabkan penerbangan delay hingga sekitar 50 menit," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, terkait kasus ini, oknum tersebut telah diserahkan kepada Otoritas Bandar Udara Wilayah VI dengan dibantu dari pihak kepolisian untuk menindaklanjuti perbuatan iseng si oknum.
"Setelah melakukan pemeriksaan ulang oleh petugas avsec, penumpang dan bagasinya. Setelah dinyatakan clear maka pesawat kembali diberangkatkan menuju Jambi," kata dia.
Dalam kesempatan ini, Dwi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar jangan pernah melakukan candaan bom khususnya di Bandar Udara, apalagi di pesawat udara. Karena itu melanggar UU yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Hamil 39 Minggu, Elisa Kontraksi di Kapal Saat Mudik
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu