Suara.com - Polisi masih terus mengumpulkan bukti untuk mencari siapa pelaku pengrusakan Pos Polisi Sub Sektor Monumen Nasional Barat, Gambir, Jakarta pada Jumat (26/5/2017) dini hari lalu. Sebelumnya ada dugaan peristiwa tersebut melibatkan oknum TNI.
"Masih dalam penyelidikan. Kami kan belum tahu kami kan butuh bukti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwon, Minggu (28/5/2017).
Pihak kepolisian saat ini sudah berkoordinasi dengan TNI. Hal ini dilakukan setelah polisi menemukan indikasi bahwa oknum TNI terlibat dalam kasus tersebut.
"Kami harus ada alat bukti dulu," kata Argo .
Polisi juga telah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hanya saja, Argo menolak memebeberkan apa saja hasilnya.
"Hasilnya untuk kepentingan penyidik, bukan untuk umum ya," ujarnya.
Sebelumnya, ada seorang tak dikenal marah-marah sambil membawa sungkur ke Pos Polisi Monas Barat. Dia merasa tak terima diberhentikan oleh anggota polisi lalu lintas di sekitar kawasan Gambir pada Kamis (25/5/2017) sekitar pukul 18.30 WIB.
Jelang tengah malam, sekelompok orang yang diduga teman dari orang sebelumnya datang ke pos polisi tersebut. Tujuan mereka ke sana mencari anggota polisi yang sempat memberhentikan temannya di jalan raya.
Satu orang dari kelompok itu mulai mengacak-ngacak kantor polisi. Salah seorang anggota polisi kemudian meninggalkan pos dan berniat minta bantuan Polsek Metro Gambir. Setelah dia kembali, kaca pos sudah pecah, komputer juga rusak.
Baca Juga: Heboh Lamaran Artis hingga Kelakuan Kocak di Pernikahan Mantan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi