Suara.com - Ratusan jamaah An Nadzir yang bermukim di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, melaksanakan salat Ied lebih dulu. Ini dibandingkakan keputusan pemerintah yang baru menetapkannya pada Jumat (15/6/2018) esok.
"Kami menetapkan satu syawal hari ini berdasarkan pengamatan air pasang puncak. Sebenarnya akhir ramadan jatuh pada Rabu kemarin, hanya saja dari pengamatan puncak serta laporan posko dari Kolaka, Palopo hingga Batam, seluruh jamaah An-Nadzir lebaran hari ini," ujar Juri Bicara An Nadzir, Ustas Lukman A Bakti di Gowa, Kamis (14/6/2018).
Menurutnya, hasil pengamatan yang diyakini melalui metode hisab dan rukyat, terlihat bulan terbit sekitar pukul 13.00 WITA, sehingga untuk menentukan perpindahan bulan dari Ramadan ke Syawal dilakukan peneropongan bulan dan melihat tanda-tanda alam seperti pasang air laut.
Sejak tiga hari menjelang akhir ramadhan, lanjut dia pemantauan air pasang laut dan pergerakan bulan terus diamati, sehingga pada Kamis ditentukan sebagai akhir ramadan atau masuk 1 Syawal setelah dilakukan musyawarah pada sidang isbat.
"Awalnya diprediksi Rabu, namun berdasarkan pengamatan bulan dan air pasang bila dilihat garisnya mengunakan kain tipis maka sangat jelas, sehingga kami yakin sudah masuk bulan syawal," tambahnya.
Dalam ceramah yang dia bawakannya ketika ditanyakan menyinggung tentang terorisme, menurutnya cara radikalisme Islam dianggap ajaran terorisme, dengan tegas dibantahnya.
Tetapi, pihaknya sepakat Islam tidak pernah mengajarkan terorisme, bahkan Nabi besar Muhammad Saw tidak pernah mengajarkan itu.
"Negara Islam adalah negara selamat, tetapi tidak mesti tidak mengakomodir agama lain karena negara kita Pancasila sebagai mediatornya. Jangan Islam dijadikan alat, tapi Pancasila membuat kita bisa bernegara dengan selamat sampai saat ini," katanya.
Sementara itu, rencananya Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan lebaran Idul Fitri 2018 pada Kamis sore nanti.
Sidang isbat tersebut merupakan tahapan akhir penentuan 1 Syawal 1439 Hijiriah setelah dilakukan pemantauan hilal maupun rukyatul hilal di 97 titik tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Dari Hasil rukyatul hilal tersebut beserta data hisab posisi hilal awal Syawal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk penentuan awal bulan syawal.
Sebelumnya, jamaah tarekat Naqsabandiyah juga melaksanakan Salat IED lebih awal pada Rabu (13/6) di berbagai daerah di Indonesia, dengan menetapkan satu syawal 1439 Hijriah telaha masuk pada Rabu. Ini didasari dengan metode hisab Munjid, yaitu penghitungan 30 hari sejak awal puasa dan telah digunakan secara turun temurun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO