Suara.com - Zoran Zaev, Perdana Menteri FYROM (Former Yugoslav Republic of Macedonia) dan beberapa menteri naik speedboat menuju Psarades, desa nelayan di tepian Danau Prespa, yang menjadi pembatas alam dengan negara seterunya, Yunani. Pada hari Minggu kemarin (17/06/2018).
Tiba di dermaga, Alexis Tsipras, Perdana Menteri Yunani menyambut, dan mereka berpelukan erat. Dihujani tepuk tangan meriah dari para pejabat terkait.
Di antaranya Rosemary DiCarlo, wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan politik, Matthew Nimetz, mediator jangka panjang kedua negara dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Federica Mogherini, Kepala Diplomatik Uni Europa, serta Johannes Hahn, komisaris Uni Eropa.
“Ini adalah langkah yang berani, bersejarah, dan perlu bagi rakyat kami,” papar Tsipras seperti dikutip dari AFP.
"Kami di sini untuk menyembuhkan luka yang sudah begitu lama, juga membuka jalan bagi perdamaian, persaudaraan dan pertumbuhan bagi negara-negara kami, Balkan dan Eropa.”
Ia sendiri tergolong nekat untuk meneruskan deklarasi pendahuluan antara Yunani dan FYROM ini, mengingat begitu banyak keberatan sekaligus tuduhan dari dalam negeri dilancarkan kepadanya.
Mulai suara tak setuju dari parlemen karena dunia luar toh tetap akan mengingat FYROM sebagai Makedonia, dan betapa sudi dirinya mencabut keberatan Yunani atas FYROM untuk bergabung dengan pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO) serta Uni Eropa.
Tudingan tak kalah pedas adalah: ia telah menggadaikan bagian Yunani yang kaya akan warisan peradaban kuno.
Sementara itu, Zaev juga menunjukkan sikap keterbukaan untuk mengakhiri polemik nama tadi dengan memberikan pilihan kepada pihak Yunani.
Baca Juga: Rizieq dan Sukmawati SP3, Ratna Sarumpaet Curhat Masih Tersangka
“Opsinya ada empat,” demikian ungkap Zaev dalam sebuah pertemuan negara-negara Balkan bagian barat yang berlangsung di London, Inggris, seperti ditulis oleh The Guardian.
“Yaitu Republik Makedonia Utara, Republik Makedonia Atas, Republik Vardar Makedonia, dan Republik Makedonia (Skopje).”
Satu hal yang masih mengganjalnya adalah: seberapa perlu untuk mengganti konstitusi FYROM seperti diminta Yunani beberapa bulan terakhir.
Toh dengan optimistis Zaev menyatakan, “Kita harus melangkah keluar dari masa lalu dan menatap ke masa depan.”
Sama-sama berusia 40 tahun, Tsipras dan Zaev menjadi saksi penandatanganan deklarasi pendahuluan yang dilakukan oleh Nikos Kotzias, Menteri Luar Negeri Yunani, dengan Nikola Dimitrov, Menteri Luar Negeri FYROM atau kini Republik Makedonia Utara.
Usai penandatanganan, tiba giliran Tsipras menyeberangi sisi Danau Prespa di wilayah Republik Makedonia Utara untuk jamuan santap siang. Dan ia pun menjadi perdana menteri Yunani pertama yang mengunjungi negara bernama baru ini, setelah perselisihan 27 tahun kedua negara berakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus