Suara.com - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, laporan korban pengeroyokan atas nama RKY telah masuk pada Senin (11/6/2018).
Dirinya mengatakan, pihaknya juga telah meminta rujukan ke salah satu rumah sakit untuk hasil visum dari korban.
"Memang suasananya sudah mendekati lebaran tetapi proses tetap kita lanjutkan dan saat itu kita masih minta hasil visum. Kita minta ke salah satu rumah sakit rujukan memang hasilnya baru selesai 2 minggu," kata Indra di Polres Jakarta Selatan, Kamis (21/6/2018).
Indra menambahkan, pihaknya masih melakukan penyidikan termasuk mencari saksi yang berada di tempat kejadian perkara. Dirinya mengatakan, pihaknya juga mencari polisi lalu lintas yang menghentikan kendaraan korban.
"Selain itu masih juga dilakukan lidik-lidik termasuk saksi. Katanya disana juga ada anggota polantas yang sedang menghentikan kendaraan milik korban," jelasnya.
Indra mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa pihaknya masih mengedepankan asas praduga tak bersalah karena terlapor masih dalam dugaan.
"Saat ini dari penyidik sedang berkoordinasi dan meminta keterangan dari korban. Yang disampaikan korban di TKP ada polisi. Polisinya juga sedang kita cari," tambah Indra.
Sebelumnya Polres Jakarta Selatan menerima laporan adanya tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami RKY beserta istri dan dua anak berusia 7 tahun dan 10 tahun di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Minggu (10/6/2018) sekitar pukul 21.30-22.00 malam.
"Kendaraan korban memang sedang dihentikan oleh polisi karena kendaraan korban masuk jalur busway, disitu memang sedang ada penertiban. Di belakang mobil korban ada sebuah mobil yang di duga terlapor, dan terjadilah kejadian itu," tandas Indra.
Baca Juga: Keroyok Orang, Herman Hery Dinilai Tak Cerminkan Anggota DPR
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto