Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis menyebutkan angka kriminalitas dan kecelakaaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Jaya 2018 menurun sekitar 30 persen. Bahkan, menurutnya, jumlah kejahatan dan kecelakaan cenderung menurun ketimbang operasi pengamanan bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran tahun lalu.
"Alhamdulillah DKI Jakarta berjalan aman tertib dan lancar. Kejadian-kejadian menonjol nihil dan apabila dibandingkan tahun lalu kita kurang lebih 30 persen turun baik angka kriminalitas maupun angka kecelakaan lalin," kata Idham usai mengikuti video confrence di Gedung Promoter, Polda Metro Jaya, Senin (25/6/2018).
Di kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwoni menjelaskan lebih rinci mengenai jumlah pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas selama operasi Ketupat Jaya dilaksanakan.
Menurutnya, jumlah korban tewas akibat kecelakaan selama mudik dan arus balik lebaran tahun itu nihil. Sedangkan, korban luka-luka ada sebanyak dua kejadian.
"Korban meninggal dunia 2017 ada 10, 2018 nihil. Jadi korban meninggal dunia di operasi ketupat (2018) turun 100 persen. Korban luka berat 2017 ada 26 , 2018 ada 2, ada penurunan 92 persen," kata Argo.
Kerugiaan yang dialami kendaraan akibat kecelakaan lalu lintas juga menurun hingga 97 persen.
"Kerugian ada penurunan juga, tahun 2017 Rp383 juta. Sedangkan 2018 ada 9 juta sekian. Penurunan 97 persen," katanya.
Namun, Argo menyampaikan, pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara sepeda motor dalam operasi Ketupat 2018 cenderung tinggi ketimbang tahun lalu.
"Berkaitan dentan hasil Operasi Ketupat pertama adalah pelanggaran lantas tahun 2017 ada 10.653 kemudian 2018 ada 12.321. Ada kenaikan 16 persen. Pelanggaran ini yang terbanyak sepeda motor," katanya
"Kemudian roda 4. Umur pelanggar rata 26 sampai 30. Ini semua mayoritas pegawai," sambung Argo.
Baca Juga: Belajar dari SP3 Rizieq, Hukum Jangan Jadi Alat Kriminalisasi
Selain itu, Argo juga menyebutkan jumlah penindakan tilang terhadap pengendara yang melanggar cukup tinggi hingga mencapai 15 persen.
"Kemudian ada penilangan oleh anggota, selama operasi ketupat 2017 ada 15042 tilang. Di 2018 ada 17243. Ada kenaikan 15 persen untuk operasi ketupat," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?